Berita Pasangkayu

Warga Baras Pasangkayu Demo Tuntut PT Palma Pulihkan Lingkungan

Mereka meminta perusahaan segera memulihkan kondisi sungai yang tercemar limbah, mulai dari hulu hingga hilir. 

Penulis: Taufan | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Taufan
AKSI DEMO TUNTUT PT PALMA - Aksi demo oleh warga Baras Pasangkayu di depan perusahaan PT Palma, Rabu (18/6/2025), dalam aksi tersebut, warga Baras mendesak PT Palma segera pulihkan lingkungan yang rusak akibat limbah. 

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan Kecamatan Baras, Kabupaten Pasangkayu menggelar aksi unjuk rasa yang menuntut PT Palma Sumber Lestari Baras, bertanggung jawab atas dugaan pencemaran lingkungan di wilayah mereka.

Hal itu disampaikan warga setempat, Samsir Ali saat dikonfirmasi, Kamis (19/6/2025) usai aksi yang mereka lakukan sehari sebelumnya di depan pabrik PT Palma.

Baca juga: Tidak Ada Korban, Rumah Warga Kambunong Mateng Tertimpa Material Longsor hingga Dapur Hancur

Baca juga: Jemaah Haji Polman Asal Rumpa Meninggal di Pesawat 30 Menit Sebelum Tiba di Indonesia

Samsir menyebut masyarakat menyuarakan keresahan yang sudah cukup lama akibat pencemaran limbah perusahaan yang berdampak langsung pada kehidupan mereka, khususnya di Desa Kasano, Kelurahan Baras, dan Desa Bulu Parigi.

Mereka meminta perusahaan segera memulihkan kondisi sungai yang tercemar limbah, mulai dari hulu hingga hilir. 

Selain itu, warga juga mendesak dilakukan penormalisasian tambak dan sungai, yang terdampak limbah serta meminta kompensasi atas kerugian yang dialami para petambak sejak tahun 2023 hingga 2025.

Masyarakat juga menuntut PT Palma menghentikan pengaliran limbah dari kolam penampungan ke sungai-sungai yang digunakan masyarakat. 

Mereka meminta perusahaan memberikan kompensasi kepada para nelayan Desa Kasano, yang sejak turunnya limbah mengalami penurunan hasil tangkapan ikan.

Selain itu, masyarakat meminta perusahaan menaikkan upah bagi buruh bongkar ship serta menghentikan tindakan sewenang-wenang terhadap karyawan, baik berupa pemecatan maupun upaya kriminalisasi.

Samsir berharap perusahaan segera menindaklanjuti tuntutan tersebut agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan di tengah masyarakat.

Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak PT Palma. Upaya konfirmasi masih belum mendapat tanggapan.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved