Warga Mamuju Tengah Resah dengan Usulan Kenaikan Iuran BPJS Kelas III: Semoga Tidak Terealisasi

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Warga Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) respon isu kenaikan iuran BPJS Kesehatan Kelas III.

Seorang ibu rumah tangga, Yaya, menjelaskan dirinya belum mendengar langsung kabar tersebut.

Meski demikian, ia berharap informasi atau isu itu tidak direalisasikan oleh pemerintah.

Baca juga: Pemprov Sulbar-BPJS Kesehatan Bahas Strategi Raih Predikat UHC, Fokus Layanan & Efisiensi

Menurutnya, jika benar terjadi, beban tanggungan masyarakat akan semakin meningkat, yang dapat berdampak pada ketidakmampuan masyarakat untuk membayar iuran BPJS.

"Apalagi masyarakat kecil seperti kami, Pak, pasti akan kesulitan membayar," ucap Yaya saat ditemui di kediamannya di Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Mateng, Senin (2/6/2025).

Ia juga mengaku khawatir apabila iuran BPJS Kelas III benar-benar naik, maka ia bersama keluarganya tidak akan mampu membayar.

"Kalau saya, Pak, Alhamdulillah masih pakai Kartu Indonesia Sehat (KIS), tetapi suami dan anak saya sudah menggunakan BPJS Kesehatan," ungkapnya.

Yaya menyebut saat ini dirinya membayar sekitar Rp42 ribu per orang setiap bulan untuk anggota keluarganya yang menggunakan BPJS Kesehatan.

Ia pun mengaku terkejut saat mendengar bahwa iuran kelas III diusulkan naik menjadi Rp71 ribu.

"Semoga saja tidak terealisasi kenaikannya, Pak," harapnya.

Hal senada disampaikan seorang warga lainnya yang enggan disebutkan namanya kepada Tribun-Sulbar.com. Ia mengaku sempat mendengar isu tersebut dan merasa khawatir.

"Saya sempat mendengar isu tersebut, Pak, tapi semoga saja tidak terjadi," singkatnya.

Sebelumnya, beredar informasi mengenai usulan kenaikan iuran bagi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kelas III menjadi Rp71 ribu per orang per bulan.

Saat ini, iuran peserta segmen tersebut masih dipatok sebesar Rp42 ribu per bulan.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah