Mamuju

BUMDesma Berbasis Perikanan dan Daging di Desa Belang-belang Kalukku Diduga Mangkrak,Tak Ada Hasil

Fasilitas yang seharusnya mengolah produk perikanan menjadi abon dan bakso ikan tersebut tidak kunjung beroperasi

|
Penulis: Andika Firdaus | Editor: Abd Rahman
istemewa
BUMDesma - Gedung BUMDesma, dusun Malasigo, desa Belang-belang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (8/5/2025). BUMDesma didirikan sebelum pandemi Covid-19 ini seharusnya menjadi motor penggerak ekonomi di empat desa yakni Desa Belang-belang, Desa Kabuloang Desa Beru-beru dan Desa Kalukku Barat hingga kini tidak beroperasi. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) berbasis perikanan yang beranggotakan empat desa di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), kini mangkrak dan menimbulkan keresahan warga.

BUMDesma didirikan sebelum pandemi Covid-19 ini seharusnya menjadi motor penggerak ekonomi di empat desa yakni Desa Belang-belang, Desa Kabuloang Desa Beru-beru dan Desa Kalukku Barat hingga kini tidak beroperasi.

Fasilitas yang seharusnya mengolah produk perikanan menjadi abon dan bakso ikan tersebut tidak kunjung beroperasi.

Ketua Karang Taruna Desa Belang-Belang, Sukardi, mengungkapkan kekecewaannya atas kondisi ini. 

"Padahal, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengolahan produk perikanan seperti abon dan bakso ikan," ujarnya kepada Tribun-Sulbar.com, Kamis (8/5/2025).

Lebih lanjut, Sukardi menjelaskan modal untuk pembangunan gedung dan pengadaan peralatan BUMDesma berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

Bahkan akses jalan cor menuju lokasi BUMDesma dibangun menggunakan anggaran Desa Belang-Belang dengan perkiraan dana mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.

"Kami sangat menyayangkan BUMDesma ini tidak berjalan. Sudah bertahun-tahun, hanya ada satu kali pelatihan. Kami berharap Inspektorat Kabupaten Mamuju segera turun tangan mengaudit atau menyelidiki BUMDesma ini," tegas Sukardi.

Sukardi menuturkan, pengurus BUMDesma berdalih terhambatnya operasional disebabkan oleh tidak adanya akses masuk karena lokasi berada di dalam area PT Bintang Gunung. 

Baca juga: 2 Pelajar Wanita di Mamasa Ancam Viralkan Foto Syur Pribadi Sepupu Jika Tak Transfer Uang

Baca juga: Tingkatkan Perlindungan KI di Mamasa, Kanwil Kemenkum Sulbar Koordinasi di Dinas UKM

Namun, alasan ini dinilai lemah mengingat besarnya investasi yang telah dikeluarkan, termasuk pembangunan jalan.

"Kami mendesak agar ada tindakan tegas dari Inspektorat. Dana yang sudah dikeluarkan sangat besar, dan BUMDesma ini seharusnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya. (*)

Laporan Wartawan Tribun Sulbar Andika Firdaus 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved