Hari Bakti Pemasyarakatan

Kreativitas di Balik Jeruji: Karya Napi Rutan Mamuju Dipamerkan di Hari Bakti Pemasyarakatan

Berbagai hasil karya dan kerajinan tangan mereka dipamerkan dalam kegiatan yang berlangsung tersebut.

Penulis: Andika Firdaus | Editor: Nurhadi Hasbi
Andika Firdaus/Tribun-Sulbar.com
HARI BAKTI PEMASYARAKATAN - Rina Febrina saat merajut tas di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Mamuju di Jl Pengayoman, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (28/4/2025). Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melihat langsung potensi dan bakat yang terpendam dalam diri para narapidana. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-61 di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Mamuju menjadi ajang unjuk kebolehan bagi para narapidana.

Berbagai hasil karya dan kerajinan tangan mereka dipamerkan dalam kegiatan yang berlangsung tersebut.

Acara yang dihadiri Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, serta jajaran Forkopimda dan pihak terkait ini tidak hanya menjadi seremonial belaka. 

Baca juga: Semarak Peringatan HBP ke-61 di Rutan Mamuju: Pamerkan Karya Napi dan Tekankan Pembinaan Humanis

Salah satu daya tarik utama adalah pameran yang menampilkan beragam produk kreatif hasil binaan warga binaan Rutan Mamuju.

Mulai dari lukisan, kerajinan tangan unik, hingga produk fungsional seperti alat musik dan makanan, semuanya dipajang dengan apik.

Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melihat langsung potensi dan bakat yang terpendam dalam diri para narapidana.

Salah satu warga binaan lapas perempuan kelas lll Mamuju Rina Febrina mengatakan, sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam pameran tersebut.

"Selain bermanfaat untuk bagi diri, ya ini juga bisa menjadi penghasilan untuk membeli kebutuhan,"ujarnya saat diwawancarai di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Mamuju di Jl Pengayoman, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (28/4/2025).

Lebih lanjut Rina menambahkan, kegiatan pembinaan di Lapas Perempuan Kelas III Mamuju sangat mendukung pengembangan keterampilannya. 

"Kami diajarkan berbagai macam keterampilan, dan hasilnya bisa kami jual. Ini sangat membantu kami selama di sini dan bahkan bisa mengirim uang untuk anak dikampung ," tuturnya.

Bagi Rina, pembinaan ini juga menjadi pengobat rindu akan keluarga di rumah. 

"Saya sudah menjalani hukuman dua tahun di penjara, dan kegiatan seperti ini menjadi pengobat rindu serta rasa jenuh. Waktu jadi tidak terasa," ungkapnya.

Ia berharap, ke depannya, program pembinaan seperti ini bisa terus ditingkatkan dan semakin banyak warga binaan yang memiliki keterampilan yang berguna untuk bekal setelah bebas nanti. (*)

Laporan Wartawan Tribun Sulbar Andika Firdaus

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved