Berita Sulbar

Gubernur SDK Akan Salurkan Data BTT Pemprov Sulbar untuk Bantu Tangani Air Macet di Kota Mamuju

Mantan bupati mamuju dua periode ini menyatakan kesiapannya untuk membantu Pemkab dalam mencari solusi dan meningkatkan kinerja perusahaan tersebut.

Editor: Ilham Mulyawan
HUMAS PEMPROV SULBAR
MUSRENBANG - Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka (SDK) saat menyampaikan sambutan pada Musrenbang RKPD Kabupaten Mamuju 2026, Kamis (17/4/2025). SDK menegaskan akan mendukung percepatan pembangunan Kabupaten Mamuju. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Gubernur Sulbar, Suhardi Duka akan membantu Pemkab Mamuju mengatasi masalah distribusi air, yang selama ini menjadi permasalahan, kaena distribusi air ke rumah warga sering macet sementara tagihan membengkak terus.

Suhardi Duka mengatakan turut prihatin atas keluhan masyarakat.

Mantan bupati mamuju dua periode ini menyatakan kesiapannya untuk membantu Pemkab dalam mencari solusi dan meningkatkan kinerja perusahaan tersebut.

"Saya meminta ke pada Ibu Bupati menyurat meminta bantuan ke provinsi untuk penanganan, supaya tertangani air bersih di kota Mamuju ini," ujar Suhardi saat sambutan di aula kantor Bupati, di Jl Cut Nyak Dien, Kelurahan Karema, Kabupaten Mamuju.

SDk menilai PDAM Manakarra mamuju perlu diberikan bantuan.

Baca juga: Hari Ini Batas Akhir Pengembalian Randis Pemprov Sulbar Dikuasai Mantan Pejabat dan Pensiunan

Baca juga: Senter KIM Libatkan Lintas Komunitas, Suraidah: Bisa Jadi Mitra Strategis Pemerintah

"Karena ini memang kebutuhan dasar masyarakat kita, Kabupaten kan terbatas dananya jadi kita bantu dari provinsi, dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT),"ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Mamuju Sutinah Suhardi mengungkapkan, apresiasi perhatian dan tawaran bantuan dari bapak gubernur.

"Kita akan segera memasukkan proposal, dan kita akan benahi persoalan PDAM ini,"jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Manakarra kian resah dengan sistem pelayanan air bersih.

Penyaluran air bersih yang tidak maksimal ke pelanggan, sementara tagihan terus membengkak. Hal ini membuat kesal pelanggan.

Seperti halnya warga bernama @ArmanHusain yang mengunggah kekesalnya melalui akun Facebook pribadinya.

Dalam unggahannya Arman Husain menuliskan postingan beserta dengan foto nota pembayaran air.

"Datangmi tagihanya air, ini saya bayar air apa bayar angin ibu direktur PDAM yang terhormat ? Minta maaf selama satu bulan lebih ini, air PDAM tidak lancar cuma beberpa kali dari satu jam. Perbaiki pelayanan air ta baru menagih ki.. seandainya tidak ada air hujan yang duitadah mungkin berhari hari kami tidak mandi. Tolong ibu bupati harus tegas ini kami masyarakat sudah sangat dirugikan dengan pelayanan PDAM yang kurang baik." tulis Arman Husain dalam postingan dilihat Tribun-Sulbar.com, Senin (14/4/2025).

Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Teknis PDAM, Arman mengatakan, bahwa pihaknya harus mengecek dilapangan persoalan pembengkakan pembayaran.

"Kalau itu kita cek dilapangan jangan sampai ada pipanya yang bocor," ungkap Arman saat dikonfirmasi, Senin (14/4/2025).

Lanjut Arman mengungkapkan, terkait masalah tagihan di PDAM ada yang namanya pemakaian minimal.

"Ada pemakaian standarnya, jadi tetap ada pemakaian minimal 10 kubik ke bawah, jadi datanya sesuai dengan air yang mengalir, kalau ada pembengkakan itu kami akan cek, padahal air tidak lancar, jngan sampai ada yang bocor,"ucapnya.

Arman mengatakan,bahwa saat ini di Mamuju dilakukan penjadwalan untuk pengaliran air PDAM.

"Mulai dari Jl Tuna, Jl Ratulangi, dan Kasiwa itu kami jadwalkan malam tapi kadang juga siang,"ujarnya.

Arman mengungkapkan,bahwa ada beberapa titik air PDAM yang masih belum mengalir sama sekali.

"Seperti daerah Bambu memang sampai hari ini masih belum mengalir, karena pipanya masih dalam pengerjaan,"ucapnya.

Arman mengatakan, sumber air PDAM ada dua bentangan dan semuanya rusak akibat longsor 26 Januari 2025. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved