Jalan Rusak Majene

Guru Sampai Jatuh dan Luka, Jalan Rusak Parah di Malunda Majene Minta Segera Diperbaiki

Kerusakan jalan yang dipenuhi lubang dan genangan air menjadi penyebab utama seringnya kecelakaan, baik dialami warga biasa maupun guru melintas.

Penulis: Anwar Wahab | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Anwar Wahab
JALAN RUSAK MAJENE - Puluhan warga di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene bergotong royong memperbaiki jalan rusak yang menjadi akses utama ke pusat pelayanan di Malunda, Minggu (14/4/2025), warga dari tidak desa ini keluhkan jalan yang sudah rusak parah selama sepuluh tahun. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE  – Warga dari tiga desa di Kecamatan Malunda, yakni Desa Lombang, Lombang Timur, dan Salutahongan, kembali menyuarakan harapan besar kepada pemerintah agar segera memperbaiki akses jalan utama yang sudah rusak parah selama lebih dari sepuluh tahun.

Jalan sepanjang lima kilometer yang menghubungkan desa mereka ke pusat Kecamatan Malunda tersebut menjadi satu-satunya akses penting untuk aktivitas harian warga, mulai dari pendidikan, layanan kesehatan, hingga ekonomi.

Baca juga: Kemana Pemerintah? Warga 3 Desa di Majene Patungan Perbaiki Jalan Rusak

Baca juga: Bulog Polman Serap 11 Ribu Ton Gabah Petani di Masa Panen Raya Harga Rp 6.500 per Kilogram

“Sudah terlalu lama kami menderita karena jalan ini. Sudah banyak yang jadi korban, ada yang jatuh sampai kakinya luka parah dan tidak bisa lagi bekerja seperti biasa,” keluh Rusman, warga Desa Lombang, saat dikonfirmasi Tribun Sulbar.com via telepon Rabu (16/4/2025).

Menurutnya kerusakan jalan yang dipenuhi lubang dan genangan air menjadi penyebab utama seringnya kecelakaan, baik dialami warga biasa maupun para tenaga pengajar.

Kondisi ini bahkan membuat beberapa guru terkadang terjatuh dan kembali karena beberapa sudah mengalami luka serius ada juga yang karena tanggungjawab dia paksa ke sekolah meski habis terjatuh. 

“Beberapa guru sudah jatuh, ada yang sampai luka parah di bagian kaki. Bahkan ada yang memaksa untuk tetap mengajar meski dalam keadaan kesakitan, ” ungkap Rusman.

Menurut Rusman ia mengaku seringkali mendapat masukan dari guru-guru agar jalan diperbaiki.

Dari hal itu, Rusman menyampaikan dirinya sangat memohon kepada pemerintah daerah, khususnya Bupati Majene, agar tidak menutup mata atas penderitaan masyarakat dan dunia pendidikan yang terdampak langsung.

“Mohon kepada bupati agar bisa bantu kami. Ini jalan dilalui setiap hari oleh guru dan murid dari SMP 8 Satap Lombang dan SD 25 Lombang. Kalau terus dibiarkan, pendidikan di desa kami yang akan paling terdampak,” tegasnya.

Ia menyampaikan meski warga telah berupaya melakukan perbaikan seadanya secara gotong royong, mereka menyadari bahwa solusi jangka panjang hanya bisa dilakukan dengan campur tangan pemerintah.

“Kami cuma bisa perbaiki seadanya dengan dana swadaya, tapi ini bukan solusi. Kami butuh jalan yang benar-benar layak,” tambahnya.

Keluhan warga ini diharapkan dapat membuka mata para pemangku kebijakan, agar pembangunan infrastruktur tidak hanya fokus di kota, tetapi juga menjangkau desa-desa yang selama ini terpinggirkan.

Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved