Berita Nasional

Prabowo Subianto Ingin Ajak Diskusi, Rocky Gerung: Apakah Rezim Ini Mengarah ke Indonesia Gelap?

Rocky Gerung tampaknya menyambut niat Presiden Prabowo Subianto untuk bertemu, sebagai kesempatan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah.

|
Editor: Via Tribun
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
UNDANGAN PRABOWO - Akademisi Rocky Gerung memberikan keterangan saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (4/8/2023). Respons Rocky Gerung terkait niat Presiden Prabowo Subianto untuk berdiskusi dengannya. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Sering dicap sebagai oposisi pemerintah, pengamat politik Rocky Gerung buka suara mengenai keinginan Presiden Prabowo Subianto bertemu dirinya.

Rocky Gerung tampaknya menyambut baik niat tersebut, sebagai kesempatan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah.

Menurutnya, jika pertemuan ini bisa terealisasi, maka akan menjadi titik bersejarah yang berpengaruh pada masa depan bangsa dan negara.

Rocky Gerung selesai diperiksa terkait kasus dugaan menyebarkan hoaks hingga ujaran kebencian kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (13/9/2023)
Rocky Gerung selesai diperiksa terkait kasus dugaan menyebarkan hoaks hingga ujaran kebencian kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (13/9/2023) (Tribun-Sulbar.com/Abd Rahman)

Rocky Gerung juga mengutip istilah 'Indonesia Gelap' yang sempat menjadi tema dalam aksi protes dan demonstrasi belakangan ini.

Sebagai informasi, 'Indonesia Gelap' adalah bentuk kecemasan masyarakat terhadap masa depan negara akibat adanya kebijakan pemerintah yang dinilai tak berpihak pada publik.

"Jadi, sebetulnya secara subsantif, kita kenali bahwa kepentingan mengundang para oposisi ini atau pencerca pemerintah itu, akan menjadi suatu titik historis untuk mengevaluasi secara sempurna, apakah rezim ini mengarah ke 'Indonesia Gelap' atau rezim ini memang sedang berupaya meninggalkan 'Indonesia Gelap'?" katanya, dikutip dari kanal YouTube-nya, Jumat (11/4/2025).

Baca juga: Rocky Gerung Bicara Fenomena Amplop di Mamuju

Rocky juga menganggap, jika pertemuannya dengan Prabowo terealisasi, maka dia berharap akan terjadi percakapan yang bersifat mendidik.

Sehingga, diharapkan masyarakat mengetahui secara pasti terkait masalah utama yang tengah dihadapi Indonesia.

Dia mengatakan perlunya diskusi antara dirinya dan Prabowo terealisasi agar tidak ada penggiringan opini oleh pendengung atau buzzer.

"Saya sering terangkan bahwa yang kita utamakan percakapan intelektual supaya ada jembatan untuk mengenali apa sebetulnya problem bangsa ini."

"Bukan sekedar headline yang digembar-gemborkan oleh komunikator Istana. Bukan sekedar isu yang di-race oleh para buzzer itu," jelasnya.

Sebelumnya, Prabowo hendak menyurati Rocky Gerung dan pakar hukum tata negara, Refly Harun, untuk menanyakan terkait kesalahan yang dibuatnya sebagai Presiden RI.

Baca juga: Prabowo Dilemahkan? Pakar Menduga Adanya Upaya Sistematis untuk Menyerang 3 Orang Kepercayaannya

Prabowo juga ingin mempertanyakan apa salahnya jika ia ingin memberi makan kepada anak yang lapar melalui program makan siang gratis.

"Saya bikin hitam di atas putih, saya mau kirimlah ke Refly Harun atau siapa, Rocky Gerung."

"Tell me what is wrong? Kalau saya mau kasih makan ke anak yang lapar, what is wrong with that?" kata Prabowo dalam wawancara bersama enam pemimpin redaksi (pemred) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025) lalu, dikutip dari YouTube Harian Kompas.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved