Gas LPG 3 Kg
Wabup Majene Andi Rita Ultimatum ASN Tidak Gunakan Gas 3 Kg
Pemerintah akan menindak tegas oknum yang memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga secara tidak wajar.
Penulis: Anwar Wahab | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE – Menjelang Hari Raya Idulfitri, Pemerintah Kabupaten Majene mengambil langkah tegas untuk memastikan ketersediaan gas elpiji 3 kg bagi masyarakat kurang mampu.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Majene Andi Rita Mariani, menurutnya pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi terkait pengawasan peredaran gas elpiji 3 Kg.
"Jadi kami menegaskan larangan penggunaan gas bersubsidi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), pengusaha warung, serta masyarakat ekonomi mampu, itu sudah dibahas saat rapat kemarin,"kata Wakil Bupati saat ditemui Tribun Sulbar.com di ruangannya, Kamis (20/3/2205).
Baca juga: Gubernur SDK Siapkan Rp10 Miliar untuk Program Padat Karya Sektor Pertanian di Polman
Baca juga: Warga Mamuju Serbu Pasar Murah Cari Gula Pasir hingga Telur untuk Lebaran
Menurutnya Langkah ini diambil sebagai bagian dari program 100 hari kerja bupati dan wakil bupati Majene, sekaligus untuk mengantisipasi potensi kelangkaan gas yang kerap terjadi menjelang Lebaran akibat meningkatnya permintaan.
Sebagai bentuk pengawasan, pemerintah daerah akan segera menerbitkan instruksi bupati tentang larangan bagi ASN, pengusaha warung, serta masyarakat mampu untuk menggunakan tabung gas elpiji 3 kg.
Lebih lanjut ia mengatakan, usulan penambahan alokasi gas elpiji ke desa-desa terpencil agar stok tetap tersedia akan diperhatikan.
"Inspeksi mendadak (sidak) ke pangkalan dan warung pengecer akan dilakukan untuk mencegah penimbunan dan lonjakan harga, " ungkapnya.
Tak hanya itu ia juga akan pembukaan call center pengaduan agar masyarakat dapat melaporkan jika terjadi kelangkaan atau kenaikan harga yang tidak wajar.
Bupati Majene menekankan pentingnya distribusi gas bersubsidi yang adil dan sesuai sasaran.
"Kami tidak ingin melihat masyarakat kesulitan mendapatkan gas 3 kg, terutama menjelang Lebaran. ASN dan pengusaha yang mampu harus beralih ke gas non-subsidi, agar masyarakat kurang mampu bisa tetap mendapatkan haknya," tegasnya.
Diketahui saat ini, harga gas 3 kg di tingkat pengecer mencapai Rp30 ribu, jauh lebih mahal dibanding harga resmi di pangkalan yang hanya Rp 18 ribu.
Pemerintah akan menindak tegas oknum yang memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga secara tidak wajar.
Dengan langkah-langkah ini, Pemerintah Kabupaten Majene berharap distribusi gas elpiji 3 kg tetap lancar dan tidak terjadi kelangkaan, sehingga masyarakat dapat menyambut Idulfitri dengan tenang.
Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab
Diskoperindag Pasangkayu Pastikan Distribusi Gas LPG 3 Kg Kembali Normal Pasca Idul adha 1446 H |
![]() |
---|
Warga Majene Ngeluh Gas Elpiji Jelang Lebaran Tidak Langka Tapi Mahal |
![]() |
---|
Diskoperindag Mamuju Tengah Sulbar Pastikan Elpiji 3 Kilogram Terpenuhi Jelang Idul FItri |
![]() |
---|
Warga Majene Ngeluh Harga Gas Elpiji 3 Kg Tembus Rp 30 Ribu |
![]() |
---|
Pasokan Gas LPG 3 Kg Mamuju Aman di Bulan Ramadan, Distribusi Lancar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.