Berita Mamasa

Mahasiswa Mamasa di Makasar Kecewa, Kondisi Asrama Memprihatikan Namun Tak Diperhatikan Pemda

Asrama itu dibangun pada tahun 2018 silam, namun kondisinya saat ini sangat memprihatikan karena kurang terawat.

|
Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Nurhadi Hasbi
Mahasiswa Mamasa/Heri virgo
ASRAM MAHASISWA MAMASA - Sejumlah mahasiswa Mamasa yang tinggal di asrama mahasiswa Mamasa di Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan aksi protes atas kondisi asram yang tidak pernah diperhatikan pemda sejak dibangun tahun 2018 lalu. Mahasiswa membakar ban dan bentangkan spanduk di halaman asrama. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Mahasiswa Mamasa di Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel) kecewa dengan pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Mamasa.

Kondisi asrama tempat mereka bernaung untuk menimbah ilmu di rantau, kurang perhatian dari Pemda Kabupaten Mamasa.

Asrama itu dibangun pada tahun 2018 silam, namun kondisinya saat ini sangat memprihatikan karena kurang terawat.

Baca juga: Asrama Mahasiswa Mamuju di Jogja Rusak Parah, Dihuni 20 Mahasiswa

Sementara asrama mahasiswa Mamasa itu dihuni puluhan mahasiswa asal Kabupaten Mamasa.

Menurut salah satu Mahasiswa Taufik Rama Wijaya, sejak dibangun asrama tersebut belum pernah dilakukan pemelihataan gedung hingga saat ini.

Akibatnya, asrama itu mengalami kerusakan parah pada sejumlah bagian.

Mulai dari lantai terbongkar, plafon rubuh, atap bocor, pagar rusak, bahkan gaji tengah honorer penjaga asrama tidak pernah dibayarkan sejak tahun 2023.

Menurut Rama, saat ini asrama itu dihuni kurang lebih 30 mahasiswa asal Kabupaten Mamasa.

Asrama yang sejatinya dibangun untuk para pejuang pendidikan dari Kabupaten Mamasa, justru kini seakan diabaikan.

Karena itu para Mahasiswa tersebut melayangkan beberapa permintaan kepada Pemda Mamasa.

Mahasiswa meminta agar Pemda Kabupaten Mamasa segera mengambil langkah konkret untuk pemerilihataan asrama Mahasiswa Mamasa di Makassar agar kembali layak huni.

Mereka juga minta agar Pemda Mamasa segera membayar gaji tenaga honorer penjaga asrama yang telah tertunda sejak tahun 2023.

Para mahasiswa juga meminta adanya perhatian dan perbaikan mekanisme pengelolaan asrama agar tidak terjadi lagi keterlambatan perawatan dan pembayaran honor tenaga pengelola asrama.

"Kami berharap Pemda Mamasa tidak menutup mata terhadap kondisi ini dan segera memberikan solusi nyata bagi mahasiswa Mamasa di Makassar," ujar Taufik Rama Wijaya, kepada Tribun-Sulbar.com, Senin (17/3/2025).

Kata dia, jika tuntutan permintaan mereka itu tidak segera ditindaklanjuti, maka pihaknya akan mengambil langkah-langkah lanjutan sebagai bentuk perjuangan atas hak sebagai mahasiswa yang berhak mendapatkan fasilitas layak.(*)

Laporan Reporter Tribun-Sulbar.com, Hamsah Sabir

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved