Berita Nasional

Rekam Jejak Prajogo Pangestu, Taipan dengan Harta Capai Rp 500 T hingga Diundang Prabowo ke Istana

Prajogo Pangestu, pengusaha terkaya di Indonesia, turut dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana, berikut sosoknya.

Editor: Via Tribun
kontan.co.id/dok.brpt
8 TAIPAN TEMUI PRABOWO - Potret Prajogo Pangestu, bos Barito Pacific. Prajogo Pangestu menjadi satu dari delapan konglomerat yang diundang Presiden Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (6/3/2025). 

Di sela-sela pekerjaannya, Prajogo bertemu pengusaha kayu asal Malaysia, Burhan Uray, pada 1960-an. Pertemuan tersebut menjadi titik balik nasib Prajogo.

Pada 1969, Prajogo memutuskan untuk bergabung di perusahaan milik Burhan, yakni PT Djajanti Grup. 

Baca juga: Tujuan Prabowo Kumpulkan Aguan hingga Tomy Winata, Ajak 8 Taipan Indonesia Bahas Danantara dan MBG

Tujuh tahun kemudian, Burhan mengangkat Prajogo menjadi general manager (GM) di pabrik Plywood Nusantara, Gresik, Jawa Timur.

Prajogo hanya menjabat sebagai GM di perusahaan itu selama satu tahun, karena dia memutuskan untuk mengundurkan diri dan membeli sebuah perusahaan yang saat itu mengalami krisis finansial, yang bernama CV Pacific Lumber Coy.

Pada saat itu, Prajogo mengajukan pinjaman dari bank untuk membeli perusahaan tersebut. Setelah akuisisi, perusahaan tersebut diubah namanya menjadi Barito Pacific.

Barito Pacific kemudian mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada 2007. 

Pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia.

Selain mendirikan Barito Pasific, Prajogo tercatat juga pernah menduduki sejumlah posisi strategis di beberapa perusahaan, yakni:

  • PT Mangole Timber Producers - Direktur Utama (1969-1977)
  • PT Barito Pacific Lumber - Direktur Utama (1976)
  • Barito Pacific Group - (1977)
  • PT Barito Pacific Timber (dh. PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan) - Direktur Utama (1979-1993)
  • PT Mangole Timber Producers - Direktur Utama (1982-1993)
  • PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries - Direktur Utama (1987-1998)
  • PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood - Direktur Utama (1987-1998)
  • PT Musi Hutan Persada - Komisaris (1991-1993)
  • PT Mangole Timber Producers - Komisaris Utama (1993-1998)
  • PT Astra International Tbk - Wakil Komisaris Utama (1993-1998)
  • PT Tripolyta Indonesia Tbk - Komisaris (1989-1999)
  • PT Chandra Asri - Direktur Utama (1990-1999)
  • PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper - Komisaris Utama (1999-2005)
  • PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper - Wakil Komisaris Utama (1997-1999)
  • PT Barito Pacific Tbk (d/h PT Barito Pacific Timber) - Komisaris Utama (1993-sekarang).

Empat Saham Perusahaan

Prajogo Pangestu tercatat memiliki empat saham perusahaan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Keempat saham itu, di antaranya, holding energi PT Barito Pacific Tbk (BRPT), perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), emiten geotermal PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan emiten batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Baca juga: Danantara Diisi Eks Koruptor, APKAN Sulbar: Tanda Tanya Komitmen Prabowo Gibran Berantas Korupsi?

Harta Prajogo Pangestu

Hingga saat ini, Prajogo Pangestu memiliki kekayaan mencapai 35,4 miliar dolar AS atau setara sekitar Rp577,7 triliun.

Meski begitu, baru-baru ini harta orang terkaya di Indonesia itu turun hingga 20,34 persen, sekitar 9,1 miliar dollar AS atau setara Rp148,5 triliun.

Dilansir Kompas.com, penurunan drastis ini terjadi setelah beredar kabar bahwa Morgan Stanley Capital International (MSCI) tidak akan memasukkan tiga emiten miliknya ke dalam MSCI Investable Market pada review Februari 2025.

MSCI merupakan indeks pasar global yang menjadi acuan utama bagi investor institusional dalam menentukan portofolio mereka. 

Keputusan untuk tidak memasukkan tiga emiten milik Prajogo, yakni Barito Renewables Energy (BREN), Petrindo Jaya Kreasi (PTRO), dan Barito Pacific (CUAN) diperkirakan berdampak besar pada kepercayaan pasar terhadap saham-saham tersebut.

Hal ini turut memengaruhi kapitalisasi pasar dan akhirnya berimbas pada kekayaan bersih Prajogo Pangestu.

(Tribunnews.com/David Adi) (Kompas.com/Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia yang Hartanya Anjlok hingga Rp 148,5 T

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved