Balita Tewas Tenggelam
Tidak Ada Bekas Kekerasan pada Tubuh Anak Balitas Tewas di Drainase Pondok Pesantren
Korban diduga terpeleset ke dalam drainase air yang berada di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Risalah Putra saat bermain.
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Orangtua balita tewas di drainase pondok pesantren Al Risalah Putra Polman menolak visum.
Orangtua balita menerima kenyataan anaknya Noval Rafasyah (2) tewas karena tenggelam dalam saluran air di Desa Battetangga, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Jumat (7/3/2025).
Orangtua menolak visum dan tak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh balita.
Baca juga: Kakanwil Kemenkum Sulbar Hadiri Forum Konsultasi Publik, Dukung Pembangunan di Sulbar
Baca juga: INI Rincian Besaran Zakat Fitrah 1446 Hijriah untuk Kabupaten Mamuju
Hal itu sesuai dengan hasil pemeriksaan tim medis dari pihak Puskesmas Binuang Polman.
Korban diduga terpeleset ke dalam drainase air yang berada di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Risalah Putra saat bermain.
Balita ini tenggelam di dalam drainase air selama dua jam lebih, akhirnya ditemukan warga.
Kapolsek Binuang, Iptu Rum Kasim mengatakan dokter dari Puskesmas Binuang telah datang memeriksa korban.
"Diperiksa sekujur tubuh, mulai dari kepala hingga kaki, hasilnya tidak ada tanda kekerasan ditemukan pada tubuh korban," terang Iptu Rum Kasim kepada wartawan.
Dia menjelaskan hasil pemeriksaan dokter, tak ada luka goresan atau pun luka lebam pada tubuh korban.
Korban meninggal dunia lantaran tenggelam, bahkan saat ditemukan tubuh korban belum kaku.
Ibu korban sempat memeluk balitanya ini setelah diangkat dari drainase air untuk memberikan pertolongan.
"Pihak orangtua korban menerima musibah ini, menolak untuk dilakukan visum setelah melihat hasil pemeriksaan dokter," ungkapnya.
Jenasah korban saat ini telah berada di rumah duka, rencananya akan segera dikebumikan.
Sebelumnya diberitakan, korban ditemukan dalam posisi tengkurap di saluran air tanpa pakai baju oleh salah satu tenaga pendidik di Ponpes.
Diduga korban terpeleset dan akhirnya terjatuh kedalam saluran air, hingga meninggal dunia.
Kapolsek Binuang Iptu Muh Rum Kasim mengatakan penemuan mayat balita ini tepat pada pukul 10.00 Wita.
"Ditemukan pertama kali oleh salah seorang tenaga pendidik di saat mengecek Ponpes yang sedang libur ini," kata Iptu Muh Rum Kasim kepada wartawan.
Dia mengatakan tenaga pendidik yang menemukan balita ini langsung melaporkan kejadian tersebut.
Polisi lalu mendatangi lokasi kejadian di saluran air Ponpes Al Risalah, untuk evakuasi.
Ternyata kata Rum Kasim balita itu merupakan warga sekitar yang rumahnya berada di depan Ponpes Al Risalah.
"Menurut keterangan ibunya, korban bermain seorang diri, diduga jatuh terpeleset ke parit," lanjutnya.
Usai ditemukan, korban lalu dievakuasi ke rumahnya, polisi memanggil tim medis untuk pemeriksaan.
Rum Kasim menyebut korban diperkirakan berada di dalam saluran air selama dua jam lamanya.
Tim Identifikasi Polres Polman juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara untuk kepentingan penyelidikan.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli
| Orangtua Tolak Visum, Tak Ada Tanda Kekerasan di Tubuh Balita Tewas di Drainase Air Polman |
|
|---|
| Balita Tewas Tenggelam di Kolam Ikan, Kades Paraili Mateng Minta Warganya Perketat Awasi Anak |
|
|---|
| Kenangan Tetangga Tentang Balita Tewas Tenggelam di Desa Paraili Mateng 'Anaknya Baik & Lucu' |
|
|---|
| Momen Pilu Warga Gendong Jenazah Balita ke Pemakaman Desa Paraili Mamuju Tengah |
|
|---|
| Kronologi Balita Tewas Tenggelam di Desa Paraili Mamuju Tengah, Saksi: Saya Gemetar saat Menemukan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Balita-bernama-Noval-Rafasyah-2-tahun-ditemukan-tak-b.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.