Krisis Air Bersih

Warga Pulau Karampuang Mamuju Krisis Air Bersih Sampai Beli Air Galon Nyebrang Lautan

Krisis air bersih mulai dirasakan penduduk Pulau Karampuang sejak banjir dan longsor menerjang Mamuju pada awal Januari 2025 lalu.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Munawwarah Ahmad
Fajrin
KRISIS AIR BERSIH - Warga Desa Karampuang saat antre air bersih di Karampuang, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (4/3/2025). Krisis air bersih mulai dirasakan penduduk Pulau Karampuang sejak banjir dan longsor menerjang Mamuju pada awal Januari 2025 lalu.Hal itu membuat pipa PDAM Tirta Manakarra rusak hingga akhirnya distribusi air bersih ke Desa Karampuang sulit diakses. Kepala Desa Karampuang Hadiah mengaku, saat ini warganya kesulitan air bersih disituas bulan suci Ramadan ini. 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Sebanyak 11 Dusun di Desa Karampuang, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), mengalami krisis air bersih di bulan suci Ramadan 1446 Hijriah.

Krisis air bersih mulai dirasakan penduduk Pulau Karampuang sejak banjir dan longsor menerjang Mamuju pada awal Januari 2025 lalu.

Baca juga: BREAKING NEWS: 2 Rumah Warga di Wonomulyo Polman Ludes Terbakar, Bermula dari Ledakan

Baca juga: Emak-emak di Polman Kesal Nama Baiknya Tercemar Dituduh Pakai Guna-guna, Polisi Turun Tangan

Hal itu membuat pipa PDAM Tirta Manakarra rusak hingga akhirnya distribusi air bersih ke Desa Karampuang sulit diakses.

Kepala Desa Karampuang Hadiah mengaku, saat ini warganya kesulitan air bersih disituas bulan suci Ramadan ini.

"Airnya mengalir tapi hanya dua kali dalam sepekan, itu digilir dari 11 dusun di Desa Karampuang," ungkap Hadiah saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Selasa (4/3/2025).

Kades mengatakan, sebagian warga yang mampu terpaksa harus membeli air galon di Kota Mamuju, mereka harus menyebrang Pulau demi mendapat air bersih.

"Kami terpaksa beli air galon di Kota Mamuju, karena air di Desa sudah tidak cukup digunakan," jelasnya.

Sementara itu warga bernama Fajrin mengaku, sudah dua pekan ini sampai memasuki bulan suci Ramadan air tidak mengalir.

Karena air tidak mengalir, warga terpaksa harus ke tempat pembuangan air PDAM untuk mengambil air bersih.

"Air PDAM yang mengalir ke Pulau Karampuang 15 hari sekali mengalir ke 2 dusun, sedangkan di Karampuang itu terdapat 11 dusun sehingga masyarakat sempat mengalami kekeringan yang cukup lama," ungkap Fajrin.

Warga berharap, pemerintah daerah dan PDAM Mamuju segera memberi solusi agar kelangkaan air bersih yang dialami masyarakat Pulau Karampuang segera terselesaikan. 

Direktur PDAM Tirta Manakarra Jauhariah Andi Safaruddin mengakui, pendistribusian air bersih ke Pulau Karampuang saat ini memang terganggu karena akibat longsor dan banjir pada Januari 2025 lalu.

"Jaringan pipa kami itu di Soddo, Kali Mamuju, mengalami kerusakan karena terkena longsor. Disana itu parah kerusakannya ada yang hanyut dan tertimbun bahkan ada patah dan terlipat," kata Jauhariah saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com.

Saat ini medan di lokasi perbaikan jaringan pipa itu sangat sulit di akses oleh tim teknisi. Sehingga tidak diketahui kapan waktu pekerjaan itu bisa selesai.

"Kami masih melakukan perbaikan, sulitnya medan ke lokasi dan tergantung juga adanya cuaca. Kemarin sempat lagi banjir sehingga pekerjaan kembali terhenti," ujarnya.

Sehingga dia meminta kepada warga, khususnya di Pulau Karampuang untuk tetap bersabar, karena perbaikan akan segera disempurnakan supaya tidak ada lagi kendala.

"Jadi kami mohon kepada masyarakat di Mamuju (Karampuang) agar sabar, karena saat ini masih kami lakukan proses perbaikan jaringan pipa sampai benar-benar maksimal," pungkasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved