Berita Nasional

Sentil MBG Prabowo? Anies Baswedan Singgung Pentingnya Kualitas Pendidikan: Bukan soal Makan

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan buka suara mengenai program makan bergizi gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

|
Editor: Via Tribun
Tribunnews.com/ Istimewa
MAKAN BERGIZI GRATIS - Potret Prabowo Subianto (kiri) saat bersama Anies Baswedan. Terkait, Anies Baswedan menanggapi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratus yang digagas Prabowo. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

Anies berharap program tersebut dapat terlaksana dengan lancar.

Namun ia mengingatkan bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, bukan hanya terkait gizi dan makanan.

Anies Baswedan menghadiri acara Halal Bihalal DPC PKS Kota Bogor di Gor Pajajaran, Kota Bogor, Minggu (11/6/2023).
Anies Baswedan menghadiri acara Halal Bihalal DPC PKS Kota Bogor di Gor Pajajaran, Kota Bogor, Minggu (11/6/2023). (Tribun Sulbar / Ist)

Pernyataan ini disampaikan Anies saat memberikan ceramah di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan tema "Apakah Pembangunan Infrastruktur Pendidikan dapat Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia?" pada Senin (3/3/2025) malam.

"Yang penting program ini terlaksana dengan tanpa ada masalah. Kita doakan lancar," ujarnya.

Anies juga menegaskan bahwa memajukan pendidikan tidak hanya berkaitan dengan penyediaan makanan.

Baca juga: Menu Buka Puasa Presiden Prabowo Subianto, dari Masakan China hingga hidangan Timur Tengah

"Cuma pendidikan itu bukan soal makan, tapi bahwa kalau sudah direncanakan memberi makan ya diberikan. Tapi isi pendidikannya jangan kelewat," tambahnya.

Ia menekankan bahwa isi pendidikan merupakan aspek yang paling penting, sehingga fokus untuk memajukan pendidikan harus tepat.

"Memajukan pendidikan bukan soal kesehatan dan gizi anak, tetapi proses belajar mengajar di kelas," ungkapnya. Usai ceramah, Anies menjelaskan bahwa pendidikan memerlukan biaya yang tidak murah.

"Pendidikan itu memerlukan biaya, dan biaya pendidikan itu memang mahal. Tapi ketertinggalan itu lebih mahal," ujarnya.

Ia menggarisbawahi bahwa meskipun biaya pendidikan tinggi, hal tersebut harus dipandang sebagai investasi.

Baca juga: Kata Istana soal Viral Mobil Maung Prabowo Isi Bensin di Shell usai Geger Mega Korupsi Pertamina

"Harus dipandang sebagai investasi, bukan sebagai biaya. Kalau dipandang sebagai investasi, maka kita tahu bahwa berapa pun alokasi yang kita keluarkan nantinya kita akan mendapat kembalian, namanya investasi akan ada return-nya," jelasnya.

Anies juga mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk bersama-sama memandang pendidikan sebagai investasi.

"Bukan hanya oleh pemerintah, sebangsa, semuanya sama-sama melihat pendidikan sebagai investasi. Lihat, capaian-capaian yang kita miliki hari ini di Indonesia itu hasil investasi pendidikan tiga, empat dekade yang lalu, kita saksikan hasilnya," ujarnya.

Ia berharap alokasi anggaran pendidikan tidak dikurangi, mengingat hal tersebut akan berpengaruh pada masa depan.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved