Berita Regional

Antre Beli Gas 3 Kg, Lansia Pemilik Warung di Pamulang Tewas, Ucap 'Allahuakbar' sebelum Pingsan

Seorang lansia bernama Yonih meninggal dunia setelah mengantre untuk membeli gas di wilayah Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025).

Editor: Via Tribun
Kompas.com/ Firman Taufiqurrahman
KELANGKAAN GAS - Ilustrasi tabung gas elpiji 3 kg, diunggah Selasa (4/2/2025). Seorang lansia di Pamulang meninggal usai antre membeli gas elpiji 3 kilogram, Senin (3/2/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM - Nasib memprihatinkan dialami seorang perempuan lanjut usia (lansia) bernama Yonih (62), yang meninggal usai mengantre untuk membeli elpiji 3 kilogram.

Warga Pamulang Barat, Pamulang, Tangerang Selatan, meninggal dunia pada Senin (3/2/2025) sekitar pukul 12.30 WIB.

Ia diketahui sempat pingsan setelah berjalan jauh membawa dua tabung gas kosong.

LANSIA TEWAS USAI ANTRE GAS - Kondisi rumah duka korban yang berada di Jalan Beringin I r.01/07 RT 001 RW 007, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025). Seorang warga diduga meninggal kelelahan usai antre gas elpiji 3 kg.
LANSIA TEWAS USAI ANTRE GAS - Kondisi rumah duka korban yang berada di Jalan Beringin I r.01/07 RT 001 RW 007, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025). Seorang warga diduga meninggal kelelahan usai antre gas elpiji 3 kg. (Kompas.com/Intan Afrida Rafni)

Diduga, penyebab kematian Yonih karena faktor kelelahan.

Menurut penuturan sang adik, Rohaya (51), Yonih sempat mengucapkan Allahuakbar sebelum mengembuskan napas terakhir.

"Sesampai di rumah langsung pingsan. Dia sempat mengucapkan 'Allahuakbar' dua kali, tapi setelah itu tidak merespons (pingsan)," kata Rohaya saat ditemui Kompas.com di Jalan Beringin I RT 01/07 Pamulang Barat, Tangsel, Senin.

Baca juga: Warga Mamasa Meninggal Dunia saat Susun Laporan Kegiatan di Gereja

Kronologi

Mulanya, Rohaya menuturkan, sang kakak masih beraktivitas seperti biasanya pada pagi hari, yakni membuka warung dan menyiapkan lontong untuk dijual.

"Tadi pagi saya masih ketemu, dia bilang mau antre gas. Saya sempat bilang nanti juga dianterin, tapi dia tetap berangkat. Biasanya antre di warung agen depan, ternyata dia pergi ke tempat yang lebih jauh," ujar Rohaya.

Rohaya mengatakan, kakaknya berangkat dari rumah untuk membeli elpiji 3 kilogram sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat itu Yonih membawa dua tabung gas kosong sambil berjalan kaki seorang diri menuju agen yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumahnya.

Setelah mengantre selama kurang lebih satu jam, Yonih berhasil mendapat elpiji 3 kilogram dan kembali ke rumah dengan berjalan kaki.

Namun, dalam perjalanan pulang, Yonih sempat duduk di dekat tempat laundry untuk beristirahat.

Baca juga: Polisi Selidiki Pencurian Emas 30 Gram Milik Korban Kebakaran Rumah di Mapilli Polman

"Nah yang punya laundry di depan jalan ke rumah manggilin emak (panggilan korban) untuk duduk istirahat. Sehabis itu, emak dijemputlah sama menantunya," kata Rohaya.

Setelah itu, Rohaya melihat sang kakak tiba-tiba lemah tak berdaya sesampainya di rumah sehingga membuatnya panik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved