Banjir Kepung Mamuju

Pj Bahtiar Tetapkan Tanggap Darurat di Mamuju Akibat Banjir, Arahkan Pemkab Pakai BTT Bantu Warga

Pj Bahtiar Baharuddin meminta Pemkab mamuju gunakan BTT (Belanja Tidak Terduga) untuk lindungi dan layani masyarakat

Editor: Ilham Mulyawan
Suandi/Tribun-Sulbar.com
Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, saat berkunjung di Pasar Lama Mamuju, Jl Abdul Syakur, Karema, Selasa (14/1/2025). 

 

TRIBUN-SULBAR.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin telah meminta Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi agar segera menetapkan status Tanggap Darurat bencana di Kabupaten Mamuju, terkait banjir yang terjadi pada Minggu (26/1/2025) diakibatkan debit air meluap setelah hujan deras sejak ore hingga malam hari.

Bencana alam tak hanya mengakibatkan ruas jalan tergenang air, tetapi sampai memakan korban jiwa.

Bencana longsor yang terjadi di Lingkungan Tapodede, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju telah merenggut 4 nyawa.

Hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut membuat kondisi tanah menjadi labil dan meningkatkan risiko dan dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.

"Segera tetapkan tanggap darurat. Gunakan BTT (Belanja Tidak Terduga) untuk lindungi dan layani masyarakat, saya sudah arahkan pemkab mamuju," ujar Bahtiar kepada Tribun-Sulbar.com pada Senin (27/1/2025).

Bahtiar menyebutkan telah membuat tiga instruksi untuk atasi kebencanaan.

Pertama membuat SK atau Surat Keputusan tanggap darurat.

Kedua menyewa semua alat berat swasta di Mamuju arahkan untuk atasi kebencanaan dengan menggunakan dana BTT.

Ketiga semua unsur pemerintah provinsi dan kabupaten bergerak Bersama.

"Sulbar sejak bulan November 2024 sudah kami tetapkan siaga tanggap darurat," ujar Bahtiar.

Baca juga: BREAKING NEWS: Longsor Tapodede Mamuju, Merenggut 4 Nyawa dan 1 Balita

Baca juga: Mamuju Dilandar Banjir, BPBD Imbau Warga Waspada, PLN Ingatkan Keamanan Listrikan

Sejumlah wilayah di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat terdampak banjir akibat tingginya intensitas hujan sejak Minggu (26/1/2025) sore hingga malam.

Informasi dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengeluarkan Peringatan Dini Cuaca Wilayah Sulawesi Barat tgl 26 Januari 2025 pukul 20:00 WITA masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Hujan ini disertai kilat/petir dan angin kencang pada 26 Januari 2025 pukul 20:40 WITA di Kabupaten Mamuju: Mamuju, Kalukku, Simboro, Tapalang Barat.

Kemudian di Kabupaten Majene: Pamboang, dan sekitarnya.

Dapat meluas ke wilayah Kabupaten Mamuju: Tapalang, Kalumpang, Papalang, Sampaga, Tommo, Bonehau.

Petugas dari BPBD Kabupaten Mamuju yang sedang melewati banjir dengan perahu karet di Desa Bambu, Mamuju, Minggu (26/1/2025).
Petugas dari BPBD Kabupaten Mamuju yang sedang melewati banjir dengan perahu karet di Desa Bambu, Mamuju, Minggu (26/1/2025). (BPBD Mamuju)

Kabupaten Mamasa di Aralle, Tabulahan, Buntumalangka.

Kemudian Kabupaten Polewali Mandar tepatnya di Tinambung, Limboro, Allu.

Lalu Kabupaten Mamuju Tengah: Tobadak, Pangale, Budong-Budong, Topoyo, dan sekitarnya.

"Kondisi ini diperkirakan masih dapat berlangsung hingga tgl 26 Januari 2025 pukul 23:00 WITA," demikian bunyi pesan di grup WhatsApp INFO MKG SULBAR yang disebarluaskan oleh admin Prakirawan BMKG - Sulawesi Barat.

Empat Tewas

Bencana longsor yang terjadi di Lingkungan Tapodede, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, pada Minggu malam (26/1/2025)  telah merenggut 4 nyawa.

Peristiwa tragis ini terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah Mamuju sejak sore hingga malam.

Menurut keterangan warga setempat, Taufiq, longsor menimpa  rumah warga, menyebabkan empat  orang meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.

Tim SAR dan medis telah dikerahkan ke lokasi kejadian, namun akses menuju lokasi terhambat oleh material longsor.

"Ambulans dan tim sar BPBD Mamuju kesulitan mengevakuasi korban karena jalan menuju lokasi tertutup longsoran," ujar Taufiq.

Beberapa korban yang selamat terpaksa ditandu oleh warga menuju ambulans.

Hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut membuat kondisi tanah menjadi labil dan meningkatkan risiko dan dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan.

"Saat ini ambulans melintas di depan rumah saya, dan sejumlah tim menuju lokasi," ujarnya.

Evakuasi Terkendala

Proses evakuasi korban terhambat oleh kondisi jalan yang tertutup material longsor dan pohon tumbang. Tim evakuasi dan warga terpaksa menggunakan tandu untuk membawa korban ke ambulans.

Terlebih lagi, padamnya listrik di lokasi kejadian semakin menyulitkan upaya penyelamatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju telah menyatakan akan segera melakukan pembersihan material longsor dan pohon tumbang. (*)

Berikut nama-nama korban tewas akibat dua rumah tertimpa longsor di wilayah tersebut.

Meninggal dunia teridentifikasi sebagai:

* Nurlela (24 tahun)

* Nasril (40 tahun)

* Aisyah (4 tahun)

* Seorang balita berusia 1 bulan

Seluruh korban berasal dari Lingkungan Tamasapi dan Kadolang, Kelurahan Mamunyu.

Selain korban jiwa, sejumlah warga lainnya mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit. Korban luka-luka antara lain:

* Syahrul (50 tahun), petani, dirawat di RSUD Mamuju dengan luka robek di kepala.

* Irawati (40 tahun), ibu rumah tangga, dirawat di RSUD Mamuju.

* Fahri (30 tahun), petani, dirawat di RS Bhayangkara dengan luka lebam di mata kiri dan bibir.

* Ajeng (13 tahun), pelajar, dirawat di RS Bhayangkara dengan luka lebam di mata kanan dan bibir bengkak. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved