Berita Polman
Mengenal Kisah 3 Pejuang dari Anreapi Polman, Patungnya Berdiri di Taman Bambu Runcing
Tiga patung memegang bambu runcing sebagai senjata merupakan simbol keberanian melawan penjajah.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Mengenal sosok tiga pejuang dari Desa Kelapa Dua, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), Senin (13/1/2025).
Sejarah tiga pejuang melawan penjajahan Belanda ini diabadikan lewat monumen patung di Taman Bambu Runcing.
Taman ini berada di Jl Muh Yamin, Kelurahan Polewali, Kecamatan Polewali, Polman.
Baca juga: Besok Sekwan DPRD Sulbar Hamzih Dilantik Sebagai Pj Bupati Polman Gantikan Ilham Borahima
Tiga patung memegang bambu runcing sebagai senjata merupakan simbol keberanian melawan penjajah.
Patung tiga pejuang ini merupakan ayah dan dua anaknya, bernama Tarrua, Sampeani dan Lira.
Mereka warga Desa Kelapa Dua, Kecamatan Anreapi, ketiga nama itu juga dijadikan sebagai nama jalan di Polewali.
Kini patung ketiga pejuang ini tak terawat bahkan sudah rusak, dibangun tahun 1967 silam.
Kepala Desa Kelapa Dua, Masdar menyebut tiga pejuang ini memimpin perlawan melawan penjajah Belanda.
"Mereka sebenarnya ini adalah salah satu tokoh, tiga dalam rumah tangga ini atas nama Tarrua bapak, Sampeani dan juga Lira anak. Mereka inilah yang memimpin pergerakan melawan Belanda," terang Masdar kepada wartawan.
Masdar menuturkan, ketiga pejuang tersebut gugur dalam pertempuran sengit melawan penjajah sekitar Oktober 1946.
Markas yang menjadi tempat persembunyian mereka diserang setelah lokasinya dibocorkan seorang penghianat.
Mereka sempat menjadi incaran para penjajah Belanda saat itu, lantaran terus membuat gerakan perlawanan.
“Tidak bisa dipungkiri dalam satu wilayah pada masanya, selalu ada nama nya musuh dalam selimut, Inilah yang membocorkan rahasia perlawanan mereka, bahwa ada markas yang perlu digempur di sana," terangnya.
Menurut Masdar, jenazah ketiga pejuang itu dimakamkan dalam satu liang lahat tidak jauh dari kawasan air terjun Parengnge.
Barulah pada sekira tahun 1967, makam mereka dipindahkan dan dibuatkan monumen di dekat pemukiman warga.
Catat Waktunya! Pemkab Polman Akan Bayar Gaji 499 ASN yang Tertunda Selama Dua Bulan |
![]() |
---|
Alasan 499 ASN Pemkab Polman Sudah 2 Bulan Belum Terima Gaji |
![]() |
---|
3 Patung Pejuang di Taman Bambu Runcing Polman Diperbarui Jelang HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Bawa Sajam dan Pil Boje Tiga Pemuda Diamankan Polisi di Wonomulyo Polman |
![]() |
---|
Gegara Masalah Ini, 32 Siswa SMPN 4 Polman Terancam Putus Sekolah, Orangtua Ngadu ke DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.