UMKM Polman
Puluhan Penjual Tinggalkan Kawasan UMKM di Taman Alun-Alun Polman, Ini Sebabnya
Sebanyak 40 unit kios UMKM berjejer di kawasan ini nampak kotor, sampah berserakan, tak berpenghuni.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Kawasan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Taman Alun-Alun Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) nampak terbengkalai, Kamis (26/12/2024).
Sebanyak 40 unit kios UMKM berjejer di kawasan ini nampak kotor, sampah berserakan, tak berpenghuni.
Baca juga: Klarifikasi Polres Pasangkayu Usai Warga Ngaku Bacok Orang Perkara Laporannya Tak Digubris
Baca juga: SOSOK Darmawan Arjuna Atlet Silat Mamuju Juara di Abu Dhabi, Berusia 16 Tahun Belajar Silat Sejak SD
Pelaku usaha yang dulunya menghuni kawasan ini memilih pergi cari tempat untuk jualan.
Kawasan UMKM di Taman Alun-Alun Jl Manuggal, Kelurahan Pekkabata ini tepat berada di depan kantor Bupati Polman.
Pelaku usaha seperti penjual makanan, minuman, hingga warung kopi beroperasi di malam hari.
Namun karena sepi pengunjung, pelaku usaha memilih meninggalkan kawasan ini, akhirnya terbengkalai.
Kawasan dengan 40 unit kios UMKM berukuran 2,5 meter persegi ini dibangun pada Oktober 2021.
Menelan anggaran sebesar Rp 950 juta, dikelolah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Polman.
Bekerja sama dengan Asosiasi Pedagang Alun-Alun (Aspal) mengatur tata kelola para pelaku usaha di kawasan ini.
Aspal kini telah bubar, pelaku usaha tergabung dalam asosiasi ini memilih mencari lokasi tempat jualan baru.
Kawasan ini sempat ramai, pengunjung tiap malam dapat menikmati suasana pasar dipenuhi jajaran UMKM, konsepnya mirip Pasar Segar (Pasger) di Makassar
Taman Alun-Alun juga menyediakan berbagai wahana permainan, serta fasilitas mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tersedia di kawasan ini.
"Dulunya cukup ramai tiap malam hari, sekarang sudah sepi pengunjung, omset sedikit, mending cari lokasi jualan baru," kata salah satu pedagang bernama Ahmad.
Dia mengatakan kawasan UMKM di Taman Alun-Alun ini diresmikan dan beroperasi awal 2022 lalu.
Selama kurang lebih satu tahun beroperasi dan menjadi pilihan warga untuk nongkrong dan makan.
Perlahan kawasan ini kata Ahmad sepi pengunjung, satu persatu pelaku usaha memilih pergi.
Sementara itu Kadis Disperindagkop Polman Andi Candra mengatakan Asosiasi Pedagang Alun-Alun (Aspal) telah membubarkan diri.
"Insyaallah Allah tahun depan kami benahi karena ternyata pengurus Aspal sudah bubar, dan ini juga dijadikan PR bagi kami oleh bupati terpilih," kata Andi Candra saat dikonfirmasi terpisah.
Dia membenarkan bahwa salah satu alasan pelaku usaha meniggalkan kawasan ini karena sepi pengunjung.
Andi Candra menyebut kawasan ini dilengkapi sejumlah fasilitas, seperti air dan biaya listrik ditanggung para pelaku usaha.
Untuk rencana pembenahan kawasan ini, Andi Candra mengaku akan meminta saran dari berbagai pihak.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.