Berita Majene
Ratusan Warga Ikuti Pertandingan Tradisional Gasing di Tande Majene, Ini Tujuannya
Ancaman kepunahan permainan tradisional berbasis budaya di tengah kemajuan teknologi itu disampaikan dosen FISIP Hukum Unsulbar, Farhanuddin.
Penulis: Anwar Wahab | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Persaudaraan dan Solidaritas Lingkungan Hidup Tande Berkembang (POLING) gelar pertandingan Gasing se-Sulbar di lapangan Buttu, kelurahan Tande, kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulbar.
Diketahui pertandingan ini mulai digelar pada Minggu (15/12/2024) malam di Desa Tande dengan diikuti 230 orang yang berasal sejumlah kabupaten se-Sulawesi Barat, dan akan berlangsung selam satu Minggu kedepan.
Baca juga: Gelar Media Gathering, Kantor Imigrasi Polman Paparkan PNBP 2024 Capai Rp 3,9 Miliar
Baca juga: 48,56 Persen Persalinan di Sulbar Masih Andalkan Orang Tua Kampung
Kemajuan teknologi dibarengi dengan makin berkembangnya varian game online semakin mengancam kelestarian permainan tradisional.
Menyikapi kondisi tersebut, warga Tande, Majene yang peduli terhadap pelestarian permainan tradisional aktif menggelar kegiatan lomba dan pertandingan.
Ancaman kepunahan permainan tradisional berbasis budaya di tengah kemajuan teknologi itu disampaikan dosen FISIP Hukum Unsulbar, Farhanuddin.
Menurutnya permainan tradisional penting untuk dilestarikan karena selain merupakan budaya dan identitas bangsa, permainan tradisional juga memiliki banyak sisi positif. Ia mengatakan, permainan tradisional seperti gasing mengandung kegiatan fisik secara aktiv, juga terbangun interaksi sosial serta memicu kreatifitas.
"Bagi anak, dampak positif permainan tradisional membantu perkembangan meliputi kemampuan motorik, terdapat olah fisik sehingga bagus untuk kesehatan, selain itu pada aspek kognitif, permainan tradisional juga memacu daya imajinasi dan kreatifitas anak," kata Farhan saat ditemui Tribun Sulbar.com di Majene Senin (16/12/2024).
Selain Farhanuddin, hadir dalam pembukaan pertandingan Gasing tersebut antara lain, Anggota DPRD Majene, Syahrir, ketua POLING Sulbar, Muhammad Syahid serta ratusan masyarakat.
Lebih lanjut Farhan mengatakan, riset Universitas Negeri Surabaya, 2023 melalui jurnal prosiding bertema tentang hilangnya permainan tradisional tergantikan oleh Games Online, bahwa pergeseran dari permainan tradisional ke permainan daring terjadi semakin banyak warga yang beralih ke permainan daring yang dapat diakses melalui perangkat elektronik seperti komputer, ponsel pintar, dan tablet.
Ketua POLING Sulbar, Muhammad Syahid mengatakan meski berlabel pertandingan, sesungguhnya even Gasing lebih mengedepankan semangat pelestarian budaya tradisional. Ia mengatakan selain gasing, pihaknya juga sering menggelar kegiatan layangan dan forum cerita rakyat.
"Teknologi maju tentu suatu keniscayaan, tapi budaya penting kita lestarikan, permainan rakyat seperti gasing ini sangat urgen menjadi perhatian kita bersama agar tidak punah," kata Syahid kepada wartawan.
Sementara itu, anggota DPRD Majene, Syahrir mengapresiasi kegiatan pertandingan gasing, Ia berpesan kepada peserta agar dalam bertanding menjunjung tinggi sporitifitas.
Untuk diketahui bagi warga yang ingin menyaksikan keseruan pertandingan gasing, saling adu lempar gasing dapat menyaksikan langsung di lapangan Buttu, Kelurahan Tande. Pertandingan berlangsung tiap malam selama kurang lebih sepekan mendatang.
Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab
Polisi Dalami Kasus Pria di Majene dihajar Massa Gara-gara Geber Motor Saat Kegiatan Melayat |
![]() |
---|
Generasi Unggul Lahir dari Situasi Kondusif |
![]() |
---|
DLHK Majene Angkut Tumpukan Sampah di Kolong Jembatan Pertokoan |
![]() |
---|
Warga Minta BPBD Majene Segera Evakuasi Pohon Tumbang Timpa Puskesmas Pembantu di Tande |
![]() |
---|
Pohon Tumbang Timpa Puskesmas Pembantu di Tande Majene |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.