Berita Polman

25 Pelajar Bolos di Polman Terjaring Razia, Asyik Nongkrong di Tempat Wisata

Razia patroli wilayah ini berlangsung saat jam pelajaran sekolah, menindaklanjuti maraknya laporan warga.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
Polisi saat memberikan pembinaan kepada puluhan pelajar bolos sekolah di Desa Kelapa Dua, Kecamatan Anreapi, Polman, Selasa (5/11/2024). Dok Fahrun. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Sebanyak 25 pelajar terjaring razia saat  bolos di jam sekolah di Desa Kelapa Dua, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Selasa (5/11/2024).

Mereka terjaring razia patroli wilayah personel polisi Subsektor Anreapi, Polsek Polewali.

Sebanyak 21 pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan empat pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Baca juga: Satlantas Polres Majene Tilang 2 Pelajar SMP Sedang Bolos Sekolah Tidak Pakai Helm

Razia patroli wilayah ini berlangsung saat jam pelajaran sekolah, menindaklanjuti maraknya laporan warga.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, puluhan pelajar ini sempat panik saat melihat kedatangan petugas.

Mereka tak sempat kabur dan pasrah saat digeledah, serta diarahkan untuk berbaris dan namanya dicatat.

Polisi menemukan empat bungkus rokok dan kartu domino serta kopi susu dipesan pelajar saat bolos sekolah.

Para pelajar ini memilih bolos di salah satu tempat wisata alam di Desa Kelapa Dua, Kunyi lantaran sepi dan jauh dari perkotaan.

Polisi memberikan arahan pembinaan agar para pelajar tidak lagi bolos sekolah dan diberi push up 10 kali.

"Razia kita lakukan kali ini sehubungan dengan maraknya laporan masyarakat setempat," terang Kasubsektor Anreapi, Aipda Surman. S kepada wartawan.

Dia mengatakan sudah berulang kali menerima laporan dari masyarakat adanya pelajar bolos sekolah di salah satu tempat wisata.

Saat melakukan razia patroli wilayah, polisi mendapati pelajar ini lagi bersantai di tempat wisata.

Surman menduga para pelajar ini sudah sering kali melakukan bolos sekolah di tempat yang sama.

"Ini sangat meresahkan masyarakat, takutnya anak-anak di desa ini terpengaruh dari pelajar luar yang datang dari Polewali," lanjutnya.

Disebutkan langkah pembinaan, para pelajar ini namanya dicatat, lalu di koordinasikan ke pihak sekolah masing-masing.

Serta diberikan arahan pembinaan agar tidak lagi bolos sekolah, masuk belajar dengan baik.

Dia menambahkan pemilik wisata juga diberi peringatan agar tidak menerima pelajar saat jam sekolah berlangsung.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved