Berita Polman

3 Tahun Tak Dibenahi, Akses Jalan ke 5 Desa di Tapango Polman Terputus Akibat Abrasi

Warga di lima desa ini harus melewati akses jalan memutar jika hendak menuju ke Wonomulyo atau Polewali.

Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
Akses jalan penghubung sepanjang 120 meter menuju lima desa di Kecamatan Tapango, Polman, terputus akibat abrasi semakin parah, Jumat (1/11/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Akses jalan penghubung sepanjang 120 meter menuju lima desa di Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) terputus akibat abrasi yang semakin parah, Jumat (1/11/2024).

Warga di lima desa ini harus melewati akses jalan memutar jika hendak menuju ke Wonomulyo atau Polewali.

Abrasi mengikis akses jalan ini berdampak kepada warga di lima desa yakni, Desa Tapango Barat, Jambu Malea, Rappang, Bussu dan Tuttula.

Baca juga: Warga Tapandullu Mamuju Cemas Efek Banjir Rob Akibat Abrasi

Jalan terputus ini berdampingan dengan arus sungai Tapango, terkikis sejak banjir luapan sungai pada 2022 lalu.

Kepala Desa Tapango Sahibong mengatakan abrasi jalan terjadi dampak banjir tiga tahun lalu.

Disebutkan saat itu akses jalan masih dapat dilalui kendaraan roda dua, perlahan abrasi semakin para hingga jalan terputus.

"Sudah tiga tahun lebih abrasi itu tidak tertangani, akhirnya terputus, warga harus mengambil jalan memutar," terang Sahibong kepada wartawan.

Dia mengatakan dampak abrasi ini tidak hanya membuat akses jalan ke lima desa terputus.

Juga membuat saluran irigasi ke persawahan terputus sehingga berdampak kepada hasil pertanian.

Sahibong mengatakan ada 130 hektare sawah di Desa Tapango tidak lagi produktif tiga tahun terakhir.

Sekitar 200 Kepala Keluarga (KK) menggantungkan hidup dari pertanian kini tak bisa berbuat apa-apa akibat hal tersebut.

"Kehilangan akses ke sawah membuat warga semakin kesulitan, bahkan terpaksa mengandalkan bantuan beras dari pemerintah," lanjutnya.

Dia menambahkan akses yang terputus juga berdampak pada kegiatan ekonomi dan mobilitas warga.

Karena warga di lima desa harus berputar melalui jalur alternatif yang jauh lebih jauh jika ke Wonomulyo.

Pemerintah desa dan warga telah mengajukan permohonan bantuan melalui pemerintah daerah tetapi hingga saat ini belum ada realisasi.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved