Pilkada 2024

Mafindo Sulbar Ajak Pemilih Pemula di Majene Lawan Hoaks di Pilkada 2024

kegiatan diikuti pelajar dan mahasiswa dari berbagai kampus di ruang pola kantor bupati Majene.

Penulis: Anwar Wahab | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Sandi Anugrah
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia atau Mafindo Sulawesi Barat tmenggelar Kelas Cek Fakta jelang Pilkada Serentak 2024, di Ruang Pola Kantor Bupati Majene. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Masyarakat Anti Fitnah Indonesia atau Mafindo Sulawesi Barat terus menggelar Kelas Cek Fakta jelang Pilkada Serentak 2024. 

Kegiatan diikuti pelajar dan mahasiswa dari berbagai kampus di ruang pola kantor bupati Majene.

Baca juga: Harga Gula Merah Stabil di Pasar Topoyo Mamuju Tengah

Baca juga: Update Harga Sembako di Majene, Bawang Merah Naik Rp 30 Ribu per kg

Koordinator Wilayah Sulbar Mafindo, Dedy Aswan mengatakan, kelas cek fakta kali ini meyasar pemilih pemula dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Mereka diedukasi terkait pola penyebaran dan mengenali hoaks serta pencegahannya.

"Maksudnya, benar-benar penting untuk jangan sampai kita termakan hoaks karena kita bisa bermasalah secara hukum, ada hukum yang mengatur tentang hoaks tersebut," kata Dedy Aswan kepada wartawan.

Dedy juga mengatakan, pemilih pemula ini diharapkan bisa mengenali dan mencegah hoaks dalam Pilkada Serentak 2024. Hal ini bisa dilakukan dengan literasi digital dan bijak bermedia sosial.

"Jadi tujuan utama kami adalah bagaimana mencegah hoaks di dalam pilkada ini sehingga munculah pemilih-pemilih pemula yang cerdas dan kritis dalam menentukan pilihannya di Pilkada ini," lanjut Dosen Universitas Negeri Makassar ini.

Acara ini dihadiri Hadir juga Presidium Mafindo Pusat, Syifaul Arifin, melalui zoom dan Ketua Bawaslu Majene, Syofian Ali sebagai pemateri, serta , Kasi Intelijen Kejari Majene, M Zaki Mubarak 

Sofyan Ali mengatakan, kelas cek fakta Mafindo Sulbar dan berharap terus ditingkatkan. Ia mengatakan, literasi digital ini penting bagi pemilih pemula dan bisa terlibat aktif dalam pengawasan pemilihan partisipatif.

"Kita bisa melibatkan mereka (peserta) untuk pengawasan  partisipatif setiap tahapan Pilkada. Kemudian bagaimana mereka tidak terpengaruh dengan isu-isu hoaks atau fitnah dalam Pilkada," kata Syofian.

Sementara itu, Kasi Intelijen Kejari Majene, M Zaki Mubarak mengatakan, literasi digital ini penting dilakukan agar pemilih pemula bijak bermedia sosial. Termasuk mengedukasi konsekuensi hukum bagi penyebar hoaks, pencemaran nama baik dan judi online serta lainnya di media sosial.

"Tidak ada sendi-sendi kehidupan kita ini yang tidak terkait dengan dunia siber. Sedangkan di dunia siber itu sudah dianggap sebagai dunia tempat umum. Jadi disitu sangat banyak aturan yang sudah menggariskan," kata Zaki. 

Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved