Breaking News

Berita Mamuju

1 Keluarga di Desa Leling Mamuju Kerap Ribut Soal Tanah, Polisi Hingga Pemdes Terpaksa Turun Tangan

Dalam berbagai kesempatan, gesekan-gesekan kecil selalu terjadi, bahkan berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar.

Editor: Ilham Mulyawan
Polres Mamuju
Problem Solving oleh Polres Tommo tyerkait sengketa tanah antar keluarga di Desa Leling 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Polisi terpaksa turun tangan mendamaikan satu keluarga di Desa Leling, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat terkait sengketa tanah yang melibatkan banyak anggota keluarga.

Keributan antar anggota keluarga terkait tanah ini melibatkan saudara, keponakan hingga paman.

Kapolsek Tommo, Iptu H. Muhtar mengatakan perselisihan antar keluarga setiap kali mereka bertemu sering kali saling ganggu, cekcok hingga pertengkaran saling ancam menggunakan senjata tajam jenis parang.

Perselisihan tersebut telah berlangsung cukup lama dan menyebabkan ketegangan yang berlarut-larut di antara pihak-pihak yang terlibat. 

Dalam berbagai kesempatan, gesekan-gesekan kecil selalu terjadi, bahkan berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar.

"Sehinga ami berama perangkat esa inisiatif secara langsung mengupaya kan penyelesaian masalah (problem solving) terkait perselisihan keluarga yang telah berlangsung lama," ujar Muhtar.

Baca juga: Pria Mabuk Mengamuk di Acara Nikahan di Mamuju Hampir Dipukul Ramai-ramai Warga yang Geram

Baca juga: Update Harga Sembako di Majene, Bawang Merah Naik Rp 30 Ribu per kg

Dalam mediasi digelar pada Sabtu (12/10/2024) di Kantor Desa Leling, Kapolsek Tommo Muhtar bertindak sebagai mediator dihadiri pemerintah Desa Leling, Tokoh Adat dan tokoh masyarakat serta seluruh pihak yang berselisih.

Dengan mendengarkan keluhan dari masing-masing pihak dan memberikan arahan akhirnya solusi damai, sehingga semua pihak sepakat dan berjanji mengakhiri perselisihan serta saling memaafkan.

"Dengan mediasi ini, mereka dapat mencapai kesepakatan yang adil dan kembali menjaga hubungan kekeluargaan," ujarnya.

Jika perselisihan di antara keluarga ini terus berlanjut kata Muhtar, tidak hanya berdampak pada mereka, tetapi juga dapat mempengaruhi ketertiban masyarakat. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved