Demo Rujab Gubernur
Gagal Temui Pj Gubernur, HMI Manakarra Ancam Demo Besar-besaran saat HUT Sulbar ke-20
Demonstrasi ini awalnya berlangsung kondusif, namun sempat diwarnai ketegangan saat massa mencoba mendekati Rujab.
Penulis: Suandi | Editor: Via Tribun
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Aksi unjuk rasa yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manakarra menuntut Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, untuk mundur dari jabatannya, berakhir damai, Jumat (20/9/2024).
Aksi tersebut mulai di depan pintu gerbang Kantor Gubernur Sulbar dan berlanjut hingga Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur.
Demonstrasi ini awalnya berlangsung kondusif, namun sempat diwarnai ketegangan saat massa mencoba mendekati Rujab.

Setelah melakukan negosiasi dengan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar yang diwakili Kepala Biro Umum, Ansar Malle, massa akhirnya meredam aksinya.
"Kami ingin memastikan apakah Pj Gubernur berada di rumah jabatan atau tidak. Kami meminta agar lima perwakilan kami diizinkan masuk untuk melihat langsung," ujar Ketua HMI Manakarra, Ansar Malle kepada Tribun-Sulbar.com, Jumat (20/9/2024).
Permintaan ini dikabulkan oleh Pemprov, dan perwakilan massa pun diperbolehkan masuk.
Namun, setelah melakukan pengecekan, ternyata Pj Gubernur tidak berada di Rujab saat itu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Unjuk Rasa, Massa HMI Manakarra Duduki Area Rujab Gubernur Sulbar
"Iya, benar, Pj Gubernur sedang tidak di Rujab saat ini. Kami menerima massa dengan baik agar situasi tetap kondusif," ujar Ansar Malle.
Meskipun aksi berakhir damai, HMI Manakarra mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar saat peringatan Hari Ulang Tahun Sulbar ke-20 pada 22 September 2024 mendatang.
Mereka tetap menuntut pertemuan dengan Pj Gubernur untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka.
"Kami ingin bertemu baik-baik dengan Pj Gubernur. Namun, jika tidak bisa difasilitasi, kami akan bertemu dengan cari kami sendiri," tegas Ansar.
Sebelumnya, pada aksi yang berlangsung di Kantor Gubernur Sulbar, Jl H Abd Malik Pettanna Endeng, Mamuju, pada Jumat (20/9/2024), situasi sempat memanas ketika massa merasa diabaikan oleh Pj Gubernur.
Ketegangan meningkat ketika massa memanjat gerbang kantor yang terkunci rapat, berusaha masuk ke area Rujab.
Meskipun aparat keamanan dari Satpol PP dan kepolisian berusaha mencegah pergerakan massa, beberapa pengunjuk rasa berhasil mencapai area sekitar Rujab.
Namun, karena posisi Rujab berada di area yang lebih tinggi, petugas berhasil mencegah massa memasuki kompleks lebih jauh.
Aksi dorong-dorongan sempat terjadi antara demonstran dan pihak keamanan, namun ketegangan tersebut berhasil diredakan. Massa kemudian melanjutkan aksinya di luar pagar Rujab, terus menyuarakan tuntutan agar Pj Gubernur segera mundur.(*)
Laporan Reporter Tribun-Sulbar Suandi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.