Penemuan Bayi

Hasil Forensik Mayat Bayi Ditemukan di Sarudu Pasangkayu Ada Lebam di Leher

Selain itu berdasarkan data post mortem, luka-luka lain dari mayat bayi merupakan luka yang didapatkan dari alam, seperti gigitan hewan.

Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Taufan
Tim forensik AKBP Dr Mauluddin bersama tim sedang memeriksa mayat bayi yang ditemukan di Sarudu Pasangkayu 

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Mayat bayi yang ditemukan oleh warga Dusun Labuan pada Selasa 17 September 2024 kemarin, telah menjalani pemeriksaan forensik oleh tim dokter dari Polda Sulbar hari ini, Rabu (18/9/2024).

Sebelumnya, mayat bayi ini ditemukan warga terombang-ambing di pantai, Dusun Labuan, Desa Sarudu, Kecamatan Sarudu, Pasangkayu Sulawesi Barat (Sulbar).

Baca juga: BPTD Sulbar Catat 173 Angkutan Barang di Mamuju Melanggar, Denda Hingga Rp 1 Juta

Baca juga: 28 Warga Jadi Pemenang Undian Umroh Gratis Pemkab Pasangkayu

Mayat bayi tersebut ditemukan terdampar di pantai belakang mesjid Labuan, pada sore hari berkisar pukul 16.00 WITA.

Diduga, bayi tersebut dibuang oleh orang tuanya ke laut, untuk menghilangkan jejak.

Setelah ditemukan, mayat bayi itu lansung dibawa ke RSUD Ako, untuk menjalani pemeriksaan forensik.

Sesudah dilakukan autopsi oleh spesialis forensik dokter Polda Sulbar, AKBP Dr. Mauluddin mengungkapkan, berdasarkan hasil autopsinya mayat bayi tersebut berjenis kelamin perempuan.

"Usia dalam kandungan pas sembilan bulan, serta tak ada tanda-tanda kecacatan meski terdapat luka-luka di tubuh korban," terang Mauluddin.

Korban sempat terlahir hidup, kemudian terdapat tanda kekerasan di bagian leher.

"Korban sempat menangis saat terlahir, dan terdapat tanda lebam di bagian leher. Kami menyimpulkan kasus ini merupakan kasus pembunuhan anak sendiri secara sengaja," ujarnya.

Sementara itu, perkiraan kematian bayi sekitar tiga hari.

Selain itu berdasarkan data post mortem, luka-luka lain dari mayat bayi merupakan luka yang didapatkan dari alam, seperti gigitan hewan.

"Kami menemukan luka-luka lain di tubuh bayi yang kami nilai sebagai luka dari alam, seperti gigitan hewan dan badan hancur akibat terlalu lama di dalam air," ungkap Mauluddin.

Mayat bayi ini ditemukan dengan kondisi bagian tengkorak kepala sudah ada yang hancur sebagian.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved