3 Nelayan Meninggal, Kepala Dinas Kelautan Mamuju: Butuh Handy Talky

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mamuju carat sebanyak tiga orang nelayan menggal dunia akibat cuaca ektrem.

Hal tersebut disebutkan oleh Kepala DKP Mamuju, Basit kepada Tribun-Sulbar.com, saat dijumpai di kantornya, Jl Nelayan Kelurahan Karema, Mamuju, Sulbar. Selasa (20/8/2024) siang.

Baca juga: 1 Rumah Warga Hangus Terbakar di Pamboang Majene, Api Bermula dari Dapur

Baca juga: Pedagang Bendera Musiman di Mamuju Tengah Sudah Terlihat

Basit mangatakan, meninggalnya nelayan tersebut diakibatkan karena tidak adanya alat komunikasi yang memadai yang dimiliki para nalayan itu.

“Sejak januari hingga saat ini, itu ada 3 orang nelayan meninggal dunia, itu karena tidak adanya alat komunikasi,” kata Basit kepada Tribun-Sulbar.com.

“Mereka itu meninggal di daerah Sumare, dari Bala-balakang ke Mamuju,” lanjut Basit.

Basit menjelaskan, perlunya menara Base Transceiver Station (BTS) untuk para nelayan mempermudah pengiriman atau penerimaan sinyal ke nelayan.

“Yang dibutuhkan itu, hendy talky atau pengotrol itu yang harus dibuatkan BTS, minimal pekelompok nelayan itu dapat 3 hendy talky,” jelasnya.

“Itu yang sebaiknya disediakan DKP Provinsi agar bagaiamana nelayan kita bisa dikontrol,” ungkapnya.

Lebih lanjutnya Kepada DKP Mamuju itu mengatakan terus meningkatkan kesadaran nelayan untuk memperoleh asuransi.

Hal tersebut ia lakukan guna untuk menjamin profesi nelayan yang terbilang beresiko.

“Kalau kita sosialisasi, tetap kita sampaiakan pentingnya memiliki BPJS Ketenaga kerjaan, karena mereka mandiri juga pendapan bulanan tidak ada,” tutup Basit.

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Lukman Rusdi