Paskibraka Majene Tetap Pakai Jilbab, Pelatih: Kita Tidak Boleh Intervensi Agama

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Majene, akan tetap pakai hijab pada saat bertugas penaikan dan penurunan bendera merah putih di Majene.

Sebelumnya viral anggota Paskibraka Nasional bertugas di IKN diminta lepas jilbabnya.

Baca juga: Gladi Bersih Paskibraka Polman, 2 Siswi SMAN 1 dan SMAN 3 Polewali Terpilih Bawa Baki

Baca juga: SDN 60 Lembang Makan Bersama Kue Tradisional Peringati Hari Jadi ke-479 Majene

Hal itu dintanggapi oleh pelatihan Paskibraka kabupaten Majene Yanas.

 Ia mengatakan, sebagai pelatih kita tidak boleh intervensi.

"Di sini semua kami tekankan pake jilbab, meski ada satu yang nonmuslim, itu kami cuman rapikan rambutnya, tidak ada paksaan mau pakai atau tidak"kata Yanas saat ditemui Tribun Sulbar.com di lokasi, Kamis (15/8/2024).

Lebih lanjut ia mengatakan, menurutnya melihat isu tentang paskibraka muslim harus lepas hijab itu merupakan hal yang keliru.

"Di Negara ini, kita tidak boleh intervensi agama"lanjutnya.

Dari hal itu ia memastikan bahwa Paskibraka Majene tetap akan pakai hijab saat bertugas.

Adapun yang non muslim Yanas menuturkan tidak akan dipaksa, yang penting semuanya kelihatan rapi.

Majene sendiri terdapat 71 peserta Paskibraka mereka terdiri dari 35 laki-laki dan 36 perempuan.

Untuk diketahui Paskibraka Majene baru akan gladi bersih besok di lapangan Rumah Jabatan (Rujab) Majene di Kelurahan Pangali-Ali, Kecamatan. Banggae, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulbar).

Sedangkan dari jumlah 71 peserta Paskibraka ini, mereka terdiri dari 35 laki-laki dan 36 perempuan.

Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab