Berita Polman

Tak Ada Perhatian Pemerintah, Warga Polman Gotong Royong Benahi Tanggul Jebol

Tanggul jebol sepanjang kurang lebih 200 meter itu dibenahi dengan swadaya masyarakat.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Via Tribun
Tribun-Sulbar.com/ Fahrun Ramli
Warga Polewali Mandar (Polman), bergotong royong memasang bronjong untuk memperbaiki tanggul yang jebol di Kelurahan Darma, Kecamatan Polewali, Polman, Sulawesi Barat (Sulbar), Sabtu (20/7/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN- Warga Kelurahan Darma, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat (Sulbar) bergotong royong untuk memperbaiki tanggul jebol, Sabtu (20/7/2024).

Sejumlah warga yang merupakan gabungan dari berbagai lingkungan dan kelurahan ini berkumpul untuk membuat tanggul, lantaran merasa tak ada perhatian dari pemerintah.

Tanggul jebol sepanjang kurang lebih 200 meter itu dibenahi dengan swadaya masyarakat.

Dengan cara membuat bronjong sebagai penahan air, agar dapat mengalir ke bendungan lalu ke area persawahan.

Kondisi ini sudah terjadi sejak 2023 lalu, di mana saat itu warga juga harus gotong royong secara sukarela.

Sehingga, ratusan hektar sawah milik warga bisa terhindar dari kekurangan air, tumbuh subur dan hasil panen lebih maksimal.

Baca juga: PILU Bocah di Tinambung Polman, Perut Makin Membesar Akibat Ginjal Bocor, Butuh Uluran Tangan

Ada pun jebolnya tanggul ini merupakan dampak dari meluapnya aliran Sungai Kunyi saat musim hujan 2023 lalu.

Warga pun resah lantaran pihak pemerintah setempat tak kunjung turun tangan.

"Kalau kita tidak gotong royong, persawahan warga di sini akan kekeringan, kita sangat butuh air," terang salah satu warga Ardan Aras kepada Tribun-Sulbar.com, saat ditemui di Kelurahan Darman, Kecamatan Polewali, Polman, Sabtu (20/7/2024).

Dia mengungkapkan harapan agar pemerintah daerah memperhatikan tanggul ini.

Berharap adanya perbaikan, lantaran sudah dua tahun berturut-turut warga gotong royong.

Ia mengatakan tanggul sementara ini dapat menahan aliran air agar mengalir ke bendungan, lalu mengalir ke persawahan.

Mengairi kurang lebih 950 hektar sawah di Kelurahan Darma, Madatte, Manding, dan sekitarnya.

"Bronjong kita buat ini untuk menahan dan mengarahkan aliran air ke area persawahan, jika tidak area persawahan kekeringan," tegasnya.

Disebutkan bronjong tersebut hanya dapat menahan aliran air sementara saja.

Halaman
12
Sumber: Tribun sulbar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved