Berita Mamuju

Sering Liat Orang Jatuh, Daeng Tumang Timbung Jalan Rusak di Jl Pengayoman Mamuju Viral di Medsos

Dalam video berduarasi 0:40 detik itu, nampak seorang pria lansir melakukan penimbunan jalan menggunakan alat cangkul berserta ember besar.

Penulis: Lukman Rusdi | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com
Tangkapan layar seorang warga melakukan penumbunan jalan sendirian di Jl Pengayoman Kekurahan Rimuku Mamuju, Sulbar. Senin (15/7/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Vidio viral seorang warga menimbun jalan rusak seorang diri di Jl Pengayoman Kekurahan Rimuku Mamuju, Kabupten Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar).

Video itu diposting oleh akun instagram @infomamuju_ pada Senin (15/7/2024) sekitar pukul 15:00 WITA.

Dalam video berduarasi 0:40 detik itu, nampak seorang pria lansir melakukan penimbunan jalan menggunakan alat cangkul berserta ember besar.

Baca juga: Jalan Rusak dan Berlubang di Yos Sudarso Mamuju Hanya Ditambal

Kejadian itupun sontak dikomentari nitizen di kolom komentar.

@suradewata, “artinya apakah ada perhatian dari pihak terkait untuk hal tersebut, tetap semangat dalam membangun Kota Mamuju,”

@nindajoelita, “masyaallah bapak,”

@_nurfitriayahyusuf, “beliau yang masyarakat kecil saja tahu akan bahayanya jalan berlubang,”

@dyyyannnaaa_ “masa pemerintah tidak malu lihat ini,”

Setelah awak Tribun-Sulbar.com, terjung langsung ke lokasi, mencoba menemukan siapa sosok bapak tersebut.

Diketahui ia adalah Daeng Tumang, tinggal sekira beberapa meter saja dari lokasi jalan yang ia timbung.

Daeng Tumang, menyampaikan alasannya mengapa ia melakukan penimbunan tersebut.

“Selalu saya lihat orang jatuh di situ, karena berlubang jalannya,” kata Daeng Tumang kepada Tribun-Sulbar.com, Senin (15/7/2024) sore.

Daeng Tumang, pria lansir yang sering timbun jalanan rusak di Jl Pengayoman
Daeng Tumang, pria lansir yang sering timbun jalanan rusak di Jl Pengayoman, Kelurahan Rimuku, Mamuju, karena sering saksikan pengendara jatuh.

Ia mengaku sudah beberapa kali melakukan penimbunan karena tanah atau pasir yang ia gunankan tidak bertahan lama.

“Hampir setiap jumat saya timbung disitu, cuman kan tanah saya pake jadi kalau hujang beserakan lagi, ya minimal tidak terlalu membahayakan,” ungkapnya.

Bapak yang memiliki tujuh anak itu mengaku mengambil tanah dari lingkungan sekitar ia tinggal.

“Itu timbunan saya ambil dari situ (samping rumah) saya cangkul trus saya bawa ke situ,” tutupnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Lukman Rusdi

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved