Bebas Manggazali

Sekda Bebas Sebut TPA Paku Binuang Akan Disulap Jadi Industri Pengelolaan Sampah Bernilai Ekonomis

Melalui metode ini kata Bebas, TPA Paku Binuang akan menjadi tempat industri pengelolaan sampah bernilai ekonomis.

Editor: Ilham Mulyawan
Relawan Andi Bebas For Tribun Sulbar
Sekda Polman Bebas Manggazali melaksanakan sosialisasi rencana rehabilitasi tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Binuang, menjadi industri pengelolaan sampah di Kantor Camat Binuang, Selasa (28/5/2024) 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN -- Tangani masalah sampah di Polewali mandar (Polman), Sekretaris daerah (Sekda) Polman, Andi Bebas Manggazali melaksanakan sosialisasi rencana rehabilitasi tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Binuang, menjadi industri pengelolaan sampah.

Rencana ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menangani persoalan sampah di daerah ini yang hampir dua tahun terkatung-katung.

Sosialisasi digelar di Kantor Kecamatan Binuang, Selasa (28/5/024).

Sosialisasi ini dihadiri sejumlah stakeholder dan unsur Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompida), kepala desa, serta tokoh masyarakat setempat.

Melalui metode ini kata Bebas, TPA Paku Binuang akan menjadi tempat industri pengelolaan sampah bernilai ekonomis.

"Yang jelas jika dikelola dengan baik tidak ada lagi tumpukan sampah dimana. Dari segi ekonomi mampu menghasilkan pendapatan," ucapnya.

Baca juga: Polres Polman Pra Rekontruksi Kasus Dugaan Penganiayaan, Terduga Pelaku Peragakan 22 Adegan

Baca juga: Warga Saluassing Mamasa Pikul Tiang Listrik Akibat Akses Jalan Desa Tak Dapat Dilalui Roda Empat

Bebas menyampaikan melalui metode pengelola sampah yang baik dan serius, akan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar. Bahkan bisa menjadi tempat pengelolaan percontohan di Sulawesi Barat.

"Karena sebenarnya hasil kajian lingkungan hidup masih mampu mengelola sampah . Hanya saja selama ini angkutan sampah bekerja satu hari tapi rusak sepuluh hari. Jadi sampah menumpuk," kata Bebas.

Kemudian penanganan limbah Lindi selama ini kurang maksimal, sehingga dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat setempat.

"limbah Lindi sampah bocor bocor dimana mana sehingga dampaknya dirasakan oleh masyarakat," lanjut Bebas.

Lanjut Bebas penerapan program Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)harus ada dukungan dari semua pihak. Dengan keterlibatan semua unsur, makan persoalan sampah segera teratasi.

"Tidak bisa menyelesaikan sampah sendiri sendiri. Semua stakeholder, kepala dinas, kepala desa, hingga masyarakat harus terlibat," kata Bebas Manggazali di Kantor Camat Binuang.

Di hadapan peserta sosialisasi yang hadir, Bebas memberikan contoh cara penanganan sampah yang baik. Pemilaan sampah harus mulai dari hulu sebagai solusi efektif guna mengurangi volume sampah menuju TPA secara signifikan.

"Jadi mulai dari rumah kita pilah baru diangkut. Kalau bisa jangan di mobil. Lalu kalau diangkut harus ditutupi terpal supaya tidak berserakan," paparnya.

Sebagai bukti keseriusan, Sekda mengaku pemerintah kabupaten sudah menyiapkan anggaran Rp 2 miliar untuk menerapkan program TPSP tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved