Bebas Manggazali

Bebas Manggazali Dorong Program IP 400, Panen Jagung 4 Kali Setahun Polman Jadi penyuplai Pangan IKN

Andi Bebas Manggazali ingin mendorong adanya peningkatan produksi jagung di daerah ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta permintaan pasar ek

Editor: Ilham Mulyawan
Relawan Andi Bebas For Tribun Sulbar
Sekda Polman Bebas Manggazali menghadiri pembukaan Focus Group Discussion (FGD) tentang percepatan penanaman jagung yang dilaksanakan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) di Aula Sipamandaq Balitbangreng, Selasa (21/5/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - "Kegiatan ini Insya Allah bukan hanya memberikan manfaat kepada kita yang hadir di ruangan ini, tetapi manfaat kepada Polewali Mandar secara umum," ungkap Sekretaris daerah (Sekda) Polman, Bebas Manggazali saat menghadiri pembukaan Focus Group Discussion (FGD) tentang percepatan penanaman jagung yang dilaksanakan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) di Aula Sipamandaq Balitbangreng, Selasa (21/5/2024).

FGD ini juga dihadiri Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Percepatan Produksi Pertanian, Prof Muhammad Arsyad.

Andi Bebas Manggazali ingin mendorong adanya peningkatan produksi jagung di daerah ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta permintaan pasar ekspor.

Dia menyatakan, komoditas jagung berperan penting terhadap perekonomian nasional dan menjadi kontributor PDB terbesar kedua di Indonesia.

Bebas menambahkan, pemerintah saat ini terus mencari solusi untuk meningkatkan produksi jagung dalam rangka penguatan pangan nasional.

"Kesempatan inilah yang harus kita maksimalkan sebagai daerah yang subur untuk berkontribusi dalam swasembada pangan untuk kebutuhan jagung," lanjutnya.

Bebas menuturkan, lahan pertanian jagung di Kabupaten Polman saat ini seluas 148 hektare, namun belum maksimal dalam produksi.

Baca juga: Bebas Manggazali Perjuangkan Honorer yang Mengabdi Belasan Tahun untuk Diangkat Jadi PPPK

Baca juga: CERITA Bebas Manggazali Pelihara 180 Ekor Ikan Hias Hati Rileks Rasa Lelah Hilang

Untuk itu, dia berharap melalui FGD itu pihak terkait dapat menyatukan persepsi dalam meningkatkan produksi jagung melalui teknologi indeks pertanaman 400 (IP 400), yang berarti pertanaman dan panen jagung bisa dilakukan sebanyak 4 kali dalam setahun atau maksimal 7 kali dalam dua tahun.

"Dengan teknologi ini, bisa meningkatkan 100 persen jumlah produksi jagung kita. Karena berdasarkan data, petani jagung kita di Amola hanya mampu produksi jagung sebanyak dua kali dalam satu tahun," ujar Bebas.

Dia menekankan, Polman juga harus bisa mengambil peran sebagai penyuplai bahan pangan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

"Pemerintah daerah terus mengajak kepada semua aspek untuk terus mendorong keberlanjutan produksi jagung kita. Polman memiliki potensi sebagai salah satu kabupaten penyuplai pangan mengingat sumber daya alam yang melimpah. Tinggal bagaimana kita mampu memaksimalkan potensi yang ada," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved