OPINI
Potensi Edukasi & Pendampingan ibu dengan Pendekatan Deviasi Postif Upaya Cegah Stunting Anak Sulbar
pengambil kebijakan kesehatan dapat memanfaatkan pendekatan tersebut sebagai salah satu upaya peningkatan perilaku pencegahan stunting
Oleh:
Suriyanti Syarifuddin
Mahasiswi S-3 Program Studi Doktoral Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
TRIBUN-SULBAR.COM - Stunting masih menjadi masalah kesehatan global. Di indonesia, stunting mengalami penurunan namun masih diperlukan intervensi lanjutan untuk mencapai target penurunan stunting di tahun 2024.
Provinsi Sulawesi Barat menempati urutan kedua dengan angka kejadian stunting tertinggi di Indonesia. Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ibu yang memiliki anak tidak stunting cenderung mempraktikkan perilaku positif deviasi dengan pola asuh yang baik seperti kebiasaan pemberian makan pada anak, kebiasan pengasuhan, kebiasaan kebersihan dan kebiasaan memperoleh layanan kesehatan.
Oleh karena itu, pengambil kebijakan kesehatan dapat memanfaatkan pendekatan tersebut sebagai salah satu upaya peningkatan perilaku pencegahan stunting dengan melibatkan dan mengoptimalkan peran kader dalam memberikan informasi, edukasi dan dukungan kepada ibu dan keluarga di tingkat masyarakat.
PENDAHULUAN
Malnutrisi merupakan masalah kesehatan global. Stunting merupakan salah satu bentuk malnutrisi dengan beban tertinggi1. Secara global sekitar 149,2 juta anak berusia dibawah lima tahun mengalami stunting
Benua Asia menyumbang sebesar 55 persen kasus di Asia Tenggara, Indonesia menempati urutan kedua dengan prevalensi stunting tertinggi yang mencapai 31,8 persen di tahun 20204
Angka kejadian stunting di Indonesia mengalami penurunan dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di tahun 2022. Meskipun terjadi penurunan kejadian stunting sebesar 2,8 persen.
Upaya percepatan melalui intervensi spesifik masih diperlukan untuk mencapai target penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024 yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2045.
Provinsi Sulawesi Barat berada pada urutan kedua dengan kasus stunting terbanyak di Indonesia. Prevalensi stunting di Provinsi Sulawesi Barat mengalami peningkatan dari
33,8 persen di tahun 2021 menjadi 35,0 persen di tahun 2025
Hal tersebut menunjukkan besarnya masalah stunting di Provinsi Sulawesi Barat. Stunting memberikan dampak buruk bagi anak. Dampak jangka pendek meliputi
perkembangan kognitif, motorik dan bahasa anak yang buruk.
Dampak jangka panjang stunting yaitu prestasi sekolah yang buruk, ganggian psikososial, risiko terkena penyakit tidak menular seperti obesitas, penyakit diabetes melitus serta penyakit hipertensi di saat dewasa.
Deviasi positif merupakan suatu bentuk perilaku individu atau kelompok di masyarakat yang tanpa disadari merupakan faktor pelindung terhadap kejadian suatu masalah kesehatan.
Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pendekatan deviasi positif berhubungan dengan rendahnya kejadian gizi buruk pada anak.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pendekatan deviasi positif berpengaruh signifikan terhadap peningkatan berat badan, tinggi badan dan ketebalan lemak pada anak balita.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.