KKB Papua

OPM Nyatakan Perang Terbuka dengan TNI/Polri Usai Bunuh Danramil Aradide, Oesa: Ini Perlawanan Kami

Saat kejadian, Oktovianus sebenarnya hendak pergi ke Pelabuhan Kampung Pasir Putih, Distrik Aradide, Kabupaten Paniai, untuk mengambil barang

Editor: Ilham Mulyawan
Tribun-Papua.com/Istimewa
Tampak sejumlah anggota TPBPB-OPM berfoto usai membunuh Danramil Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey di Kabupaten Paniai, Papua Tengah. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Pasca pembunuhan Komandan Koramil (Danramil) Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey, juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom angkat bicara.

Sebby Sambom terang-terangan menyebutkan bahwa OPM memang dalang di balik tewasnya Oktovianus Sogalrey.

Sebelumnya diberitakan Letda Oktovianus tewas ditembak di Jalan Trans Paniai-Intan Jaya oleh Komandan Operasi TPNPB-OPM, Mayor Oesa Satu Boma bersama pasukannya.

Saat itu Oktovianus sedang mengendarai sepeda motor, kemudian dia ditembak oleh pasukan OPM yang bersembunyi di semak-semak.

Saat terjatuh, tubuh Oktovianus kemudian ditebas lagi menggunakan senjata tajam oleh pasukan OPM.

Mirisnya, mereka kemudian mengabadikan momentum itu dengan video dan berfoto bersama.

Saat kejadian, Oktovianus sebenarnya hendak pergi ke Pelabuhan Kampung Pasir Putih, Distrik Aradide, Kabupaten Paniai, untuk mengambil barang, Rabu (10/4/2024).

Saat jenazah Letda Oktovianus ditemukan, motor yang dikendarainya hilang.

Baca juga: OPM Tembak Danramil Aradide, Oktovianus Sogalrey Gugur Mayatnya Ditinggal di Jalan

Jenazah Letda Oktovianus langsung dibawa ke Koramil 1703-04/Aradide.

Diketahui, sejumlah pasukan OPM bersembunyi di jalan yang dilewati Letda Oktovianus.

Saat Letda Oktovianus melintas, pasukan OPM lantas menembaki korban.

Tembakan tersebut tidak mengenai tubuh Letda Oktovianus, melainkan motor miliknya.

Letda Oktovianus pun jatuh dan langsung diserang pasukan OPM.

Korban dipukuli menggunakan senjata tajam hingga mengakibatkan luka sobek di kepala bagian belakang.

Sebby mengakui bahwa memang benar tindakan kejam itu dilakukan kelompok OPM.

"Komando Daerah Pertahanan XIII Kegepa Nipouda Paniai di bawah pimpinan Komandan Operasi TPNPB, Mayor Oesa Satu Boma, bersama pasukannya, masuk menyerang TNI di Jalan Trans Paniai-Intan Jaya," kata Sebby dalam keterangan resminya kepada Tribun-Papua.com, Jumat (12/4/2024).

Usai serangan itu, lanjut Sebby, pihaknya mengumumkan wilayah Paniai sebagai daerah rawan konflik bersenjata antara TPNBP-OPM dengan aparat gabungan TNI-Polri.

Agar tak jatuh korban lebih banyak lagi, Sebby kemudian mengimbau warga non-Papua segera meninggalkan Paniai jika tidak ingin menjadi target perang.

"Segera tinggalkan wilayah Paniai. Jika Anda tidak mengindahkan, maka Anda bagian dari Indonesian Security Forces, dan akan menjadi target kami," tegas dia.

Tak hanya Sebby, Mayor Oesa juga mengeluarkan pernyataan siap perang kepada aparat gabungan.

Bahkan, Mayor Oesa mengatakan penyerangan terhadap Letda Oktovianus sebagai bentuk perang tahapan menuju revolusi total demi merebut kemerdekaan tanah Papua.

"Kami tidak minta uang, jabatan, atau pembangunan, dan lain-lain. Namun, sebagai bentuk perlawanan kami terhadap musuh kami, yaitu TNI-Polri," ujarnya, Jumat.

Mayor Oesa juga memperingatkan aparat gabungan untuk tidak menyisir warga sipil terkait kematian Letda Oktovianus.

Pasalnya, tegas dia, tewasnya Letda Oktovianus adalah tanggung jawab OPM.

"Apapun yang akan terjadi, jangan cari rakyat sipil, tetapi cari kami pasukan TPNPB."

Setelah memastikan Letda Oktovianus meninggal, pasukan OPM kabur dan kembali bersembunyi. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul https://www.tribunnews.com/regional/2024/04/12/opm-siap-perang-usai-bunuh-letda-oktovianus-minta-warga-non-papua-pergi-anggap-tni-polri-musuh?page=all

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved