RS TNI di Mamuju

Keluarga Protes Dapat Kabar Nama Punggawa Malolo Dihapus dari Nama RS TNI di Mamuju

Menurut Akriadi, TNI AD tidak menghargai nama besar Punggawa Malolo, yang dalam sejarahnya, adalah seorang pejuang kemerdekaan

Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
suandi
Keluarga besar Punggawa Malolo usai melakukan konfersi pers di Cafe Awan, Jalan Cik Ditiro, Binanga, Mamuju, Jumat (26/1/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Keluarga besar Punggawa Malolo merasa kecewa, jika betul kabar penggantian nama Rumah sakit (RS) yang dibangun oleh TNI AD di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Perwakilan keluarga Punggawa Malolo, Akriadi mengatakan kabar penggantian nama RS TNI AD tersebut merupakan penghinaan terhadap nama besar Punggawa Malolo.

"Kami anggap sebuah penghinaan karena namanya (Punggawa Malolo) telah terpampang di gedung tersebut, namun tiba-tiba akan diganti," ujarnya saat melakukan jumpa pers di Cafe Awan, Jalan Cik Ditiro, Binanga, Mamuju, Jumat (26/1/2024).

Kata dia, pemilihan Punggawa Malolo sebagai nama RS TNI AD Sulbar bukan permintaan keluarganya, namun murni keputusan TNI AD.

Dia menyebutkan saat dibangun, di depan RS itu sudah terpampang papan yang menyebutkan bahwa dibangun Rumah Sakit Tingkat III Punggawa Malolo

"Pihak TNI bertemu dengan keluarga untuk meminta izin menggunakan nama Punggawa Malolo, bukan dari kami yang minta," ia menambahkan.

Kabar penggantian nama ini yang kemudian membuat keluarga besar Punggawa Malolo merasa tidak dihargai.

Baca juga: SIAPA Punggawa Malolo? Nama yang Diinginkan Warga Tampa Padang Mamuju Jadi Nama Bandara

Baca juga: Punggawa Malolo & Ahmad Kirang Nama yang Diinginkan Warga Tampa Jadi Nama Bandara

Menurutnya, TNI AD tidak menghargai nama besar Punggawa Malolo, yang dalam sejarahnya, adalah seorang pejuang kemerdekaan, melawan dan mengusir penjajah Belanda dari Bumi Manakarra julukan Kabupaten Mamuju.

"Kami sangat menghormati Punggawa Malolo dan kami anggap sangat sakral," tuturnya.

Lebih lanjut, pihaknya meminta TNI AD mempertimbangkan rencana pergantian Punggawa Malolo tersebut.

Akriadi menuturkan, keluarga besarnya sangat kecewa dan malu.

"Kalau diganti kami akan adakan aksi. Kami sudah berkoordinasi dengan semua keluarga," kata dia.

Menurutnya, toh jika betul nama Punggawa Malolo diganti, kemudian muncul permohonan maaf dari pihak TNI AD tidak akan cukup menghilangkan rasa kecewa pihak keluarga.

Hingga berita ini diturunkan, awak media mencoba meminta konfirmasi ke pihak Kodim 1418/Mamuju terkait isu penggantian nama tersebut, namun hingga berita ini diturunkan belum mendapatkan jawaban. (*)

Laporan Reporter Tribun-Sulbar.com Suandi

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved