Mahasiswa STAIN Majene Demo
Didemo Mahasiswa STAIN Majene, Wabup Arismunandar: Tolong Kasih Kami Waktu 2 Minggu
Mahasiswa menilai pemerintah daerah tak serius untuk memfasilitasi pembebasan lahan akses utama di jalan Trans Sulawesi itu.
Penulis: Juita Mammis | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM,MAJENE - Ratusan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene menggeruduk kantor Bupati Majene, di Jl Gatos Subroto, Lingkungan Paleo, Kelurahan Pangali-ali, Kecamatan Banggae, Sulbar, Rabu (14//12/2023) siang.
Aksi mereka menyusul akses jalan utama STAIN Majene.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa STAIN Majene Unjuk Rasa, Tuntut Pemkab Tuntaskan Polemik Jalan Kampus
Mahasiswa menilai pemerintah daerah tak serius untuk memfasilitasi pembebasan lahan akses utama di jalan Trans Sulawesi itu.
Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Majene Syamsuddin mengatakan, ada beberapa tuntutan mereka kepada Pemerintah Kabupaten Majene tentang jalan utama STAIN Majene.

Adapun tuntutan mereka boikot Bupati Majene dan selesaikan jalan utama STAIN Majene yang kurang lebih tiga tahun berpolemik.
"Pemerintah daerah pembohong, pemberi harapan palsu dan kinerja pemerintah daerah tidak becus. Banyak keluhan dari mahasiswa dan masyarakat setempat," kata Syamsuddin dalam orasinya.
Wakil Bupati Arismunandar berjanji menuntaskan permasalahan jalan masuk ke kampus STAIN Majene.
"Kasih kami waktu dua minggu, kami juga mengajak mahasiswa untuk ikut mencari solusinya," ujar Arismunandar. (*)
Blokade Jalan
Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene, melaksanakan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Majene, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Kamis (14/12/2023).
Dlaam aksinya tersebut, mahasiswa STAIN Majene menutup jalan poros Trans Sulawesi.
Mereka memblokade jalan tersebut, dengan memasang tali rafia berwarna kuning, membentuk lingkaran, ditambah sembilan ban truk yang ditaruh di jalan.
Terlihat mereka beraksi dengan menggunakan Almamater warna hijau.
Sebuahb truk berwana hijau ditahan, untuk dijadikan tambahan penghalang di jalan.
Selain berorasi, mereka juga membakar ban, hingga pengendara tidak bisa melintas.
Dalam aksinya, mereka menuntut Pemkab Majene menuntaskan persoalan akses jalan utama ke kampus STAIN, yang masih berpolemik dengan Pemkab Majene hingga saat ini.
"Basmi pencuri anggaran, janji elit bukti sulit, Pemda pembohong dan selalu pelatihan di utamakan," kata seorang mahasiswa yang berdemo. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.