Cerita Remaja Alu Polman Putus Kuliah di Makassar Tak Sanggup Bayar, Pilih Pulang Kampung

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kisah Suci (19) mahasiswa Poleteknik Negeri Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), harus putus kuliah karena terkendala biaya pendidikan.

Suci berasal dari Desa Pao-pao, Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).

Anak kelima dari enam bersaudara itu, kini sudah semester satu, namun harus kandas di awal perjalanannya, sebab dia tidak punya biaya pendidikan.

Dorongan kedua orangtuanya untuk ia kuliah itu tidak ada, karena satu orang saudaranya masih kuliah di Universitas Terbuka (UT) Majene.

Kemudian satu orang adeknya juga masih berada di bangku sekolah menengah atas (SMA).

Sehingga orangtuanya memiliki banyak beban untuk menyekolahkan anak-anaknya.

"Ayah saya petani, ibu saya hanya ibu rumah tangga (IRT), penghasilannya tidak seberapa, ada kakak dan adek saya yang masih sekolah juga," ungkap Suci saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, via telepon, Jumat (22/9/2023).

Pria kelahiran tahun 2003 itu mengaku, awal masuk kuliah dia mendapat biaya dari kakak pertama yang kerja di Kalimantan sebagai pembuat gula aren.

Dia juga menyisihkan separuh uangnya untuk bisa melanjutkan pendidikan awal masuk mendaftar di perguruan tinggi itu.

Tetapi takdir berkata lain, kakak Suci sudah tidak punya lagi uang untuk membantu biaya hidup dan kuliahnya di Makassar.

"Pengahasilan kakak saya sudah turun, tidak adami penghasilan dari gula arennya karena musim kemarau. Jadi saya harus pulang ke kampung dulu," ucapnya.

Dia sangat merasa sedih, karena biaya pendidikan yang mahal dengan kondisi ekonomi yang sulit, membuat ia harus kembali ke kampung halamannya.

"Biaya hidup disini juga saya susah, banyak kebutuhan kampus saya mau beli tapi sudah tidak punya uang. Saya tidak ingin membebani orangtua dan kakak yang juga hidup susah," pungkasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman