Berita Viral

Viral Balas Dendam Manis Pegawai Minimarket, Dihina Tak Pantas Jadi Mantu, Kini Lulusan Terbaik PTN

Kisah seorang karyawati minimarket yang berhasil menjadi lulusan terbaik Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

Editor: Via Tribun
Kolase TribunJakarta.com/Ist
Unggahan kisah Dewi Fitri Titasari, seorang karyawati minimarket yang berhasil membuktikan jadi satu mahasiswa lulusan terbaik Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, viral di media sosial.  

TRIBUN-SULBAR.COM - Kisah mengharukan dituturkan oleh seorang gadis bernama Dewi Fitri Titasari.

Ia mengaku sempat mendapat hinaan karena hanya lulusan SMA dan bekerja sebagai karyawati minimarket.

Dengan kerja keras dan ketekunan, Dewi akhirnya berhasil membungkam segala cibiran dengan prestasi.

Baca juga: Dikabari Anak Gadisnya Menikah, Ayah di Lombok Kaget: Anak Saya Laki-laki, Saya Sunat Hilang 2 Hari

Lewat akun TikToknya, @deftatita, ia menceritakan, awalnya sempat ingin masuk ke perguruan tinggi dengan biaya mandiri.

Namun, ia harus mengalah dengan beberapa alasan.

Padahal, saat itu ia mengaku sempat dihina oleh seseorang dan dianggap tak pantas bersama anak lelakinya lantaran hanya seorang karyawan toko retail.

"2017 setelah gagal SBMPTN ( Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri,-red), awalnya orang tua mau biayain jalur mandiri, tapi di tahun yang sama orangtua ditawarin sebidang tanah. Akhirnya aku mengalah, dan nyoba di tahun depannya saja," ungkapnya dikutip Selasa (12/9/2023).

Baca juga: Viral Siasat Pengantin Wanita Ternyata Pria di Lombok, Kelabui Mertua dengan Jilbab dan Posisi Salat

Unggahan kisah Dewi Fitri Titasari, seorang karyawati minimarket yang berhasil membuktikan jadi satu mahasiswa lulusan terbaik Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, viral di media sosial. 
Unggahan kisah Dewi Fitri Titasari, seorang karyawati minimarket yang berhasil membuktikan jadi satu mahasiswa lulusan terbaik Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, viral di media sosial.  (TikTok @deftatita)

Sembari menunggu tahun depan akhirnya ia memutuskan untuk bekerja.

Beruntungnya ia segera mendapatkan pekerjaan sebagai karyawan di sebuah toko retail.

Tepat pada tahun 2018, diam-diam dirinya coba kembali mengikuti tes SBMPTN.

Sayangnya hasilnya tak berbeda, ia dinyatakan gagal kembali.

Air matanya tumpah begitu saja.

Sebab di hari pengumuman SBMPTN ia sengaja mengambil libur.

Baca juga: Sumur Bau Berbusa, Puskesmas Campalagian Polman Teliti Kandungan Air Sumur di Lelupang

"Akhirnya bilang orang tua kalau aku gagal masuk PTN, dan orang tua beneran kaget karena enggak tau kalau aku ikut tes masuk PTN tahun itu. Pengen masuk jalur Mandiri tapi lagi-lagi kepentok biaya. Bukannya gak ada, tapi uang tabungan selama kerja belum cukup untuk sekolah sampai 8 semester," lanjutnya.

Singkat cerita, ia yang masih menginginkan kuliah di kampus negeri ikut tes SBMPTN untuk terakhir kalinya di tahun 2019 lalu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved