Pilpres 2024

Santer Duet Maut Ganjar-Mahfud MD, Anies-Imin dan Prabowo Terancam Rungkad di Jawa Timur

Muncul selentingan Ganjar akan dipasangkan dengan Mahfud MD demi mendulang suara di Jawa Timur.

Editor: Via Tribun
Instagram @ganjar_pranowo
Bakal Capres Ganjar Pranowo dengan Menko Polhukam Mahfud MD. Muncul selentingan Ganjar akan dipasangkan dengan Mahfud MD demi mendulang suara di Jawa Timur. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Belakangan nama Menko Polhukam Mahfud MD ramai diusulkan menjadi pasangan Capres PDIP Ganjar Pranowo.

Dengan menggaet Mahfud MD, diharapkan partai berlambang Banteng tersebut dapat mendulang suara di Jawa Timur.

Hal ini tentu saja membuat lawan politik lainnya, pasangan Capres Partai Nasdem dan PKB Anies Baswedan -Muhaimin Iskandar (Cak Imin), serta Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto, wajib waspada.

Baca juga: Bawaslu Turun Tangan soal Tayangan Azan Ganjar Pranowo di TV, PDIP Bantah Tudingan Politik Identitas

Provinsi yang berseberangan dengan Bali itu memiliki jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbesar kedua setelah Jawa Barat, yakni 31.402.838 pemilih. Sedangkan Jawa Barat 35.714.901 pemilih.

Nahdlatul Ulama (NU) dan Gusdurian menjadi dua kelompok yang dianggap paling merepresentasikan pemilih Jawa Timur.

Mahfud MD yang berdarah Madura itu dianggap representasi lengkap orang Jawa Timur, Nahdliyin dan Gusdurian sekaligus.

Baca juga: Ganjar Muncul di Video Adzan, Wudhu Tidak Menggulung Lengan Baju Tak Basuh Siku?

Ganjar Pranowo menghadiri kegiatan Jateng Bersholawat yang terakhir sebagai Gubernur Jateng di Batang, Jateng, Senin (4/9/2023) malam.
Ganjar Pranowo menghadiri kegiatan Jateng Bersholawat yang terakhir sebagai Gubernur Jateng di Batang, Jateng, Senin (4/9/2023) malam. (istimewa)

Mengakar dengan tradisi pesantren dan keislaman, Mahfud MD juga merupakan Menteri Pertahanan era Presiden Gus Dur.

Mahfud MD bahkan sudah bertemu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Kendati dikait-kaitkan dengan Pilpres 2024, Mahfud mengaku pertemuannya dengan putri Bung Karno itu tidak membicarakan tentang kansnya menjadi pendamping Ganjar.

"Tapi kita gak bicara soal Pilpres lah. Karena saya tahu itu bukan domain saya. Bu Megawati lebih tahu semuanya tentang setiap orang. Jadi kita gak bicara itu, menghormati aja," kata Mahfud di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, (11/9/2023).

"Kita engga bicara Pilpres karena saya menghormati bu Megawati untuk menentukan sesuai dengan kapasitas beliau yang saya yakini sudah engga perlu masukan-masukan dari orang luar. Sudah ada mekanisme internalnya maksud saya di PDIP," tambahnya.

Sementara itu, Politikus PDIP, Aria Bima mengakui, Mahfud MD adalah salah satu kandidat pendamping Ganjar.

Pertemuan Mahfud MD dengan Megawati pun diyakini membahas hal itu.

"Tidak ada pertemuan yang sekarang ini tidak bermaksud mencari sesuatu hal yang tidak berkaitan dengan politik," kata Aria Bima dikutip dari Kompas TV, Selasa (12/9/2023).

Selain dengan Mahfud MD, nama Ridwan Kamil (RK) juga tengah santer dikabarkan bertemu Megawati membicarakan menjadi wakil Ganjar.

Baca juga: Bawaslu Turun Tangan soal Tayangan Azan Ganjar Pranowo di TV, PDIP Bantah Tudingan Politik Identitas

Peta NU Kini

Terkini, Survei Litbang Kompas yang dipublikasikan 21 Agustus 2023, menunjukkan, PKB menjadi partai dengan elektabilitas cukup tinggi di kalangan NU.

PKB mengantungi 10,2 persen suara NU secara nasional.

Namun bukan yang terbesar, suara NU terbesar ada di PDIP dengan 22,9 persen dan PKB 19,9 persen.

Pemilih kalangan NU sendiri banyak tersebar di Jawa Timur. Di kalangan responden NU di Jatim, suara PKB lebih besar lagi, yakni 18,6 persen.

Suara PKB di kalangan NU di Jawa Timur ini mengungguli Gerindra yang mengantongi dukungan 13,7 persen, tetapi masih di bawah PDI-P yang mendulang 32,9 persen suara.

Dari sisi bakal capres, di kalangan NU, elektabilitas bakal capres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto paling tinggi, sedangkan Anies Baswedan di posisi bontot.

Masih dari Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar di kalangan responden NU mencapai 25,6 persen, sedangkan Prabowo mengantongi 25 persen. Sementara, tingkat keterpilihan Anies di kalangan NU hanya 12,8 persen.

Di Jawa Timur, warga NU mayoritas memberikan dukungan buat Ganjar. Sebanyak 37,1 persen responden NU di Jawa Timur mengaku bakal memilih Ganjar pada Pilpres 2024. Lalu, 20,8 persen memilih Prabowo. Hanya 7,5 persen responden NU di Jawa Timur yang mengaku mendukung Anies.

Adapun survei Litbang Kompas ini digelar pada 27 Juli-7 Agustus 2023. Survei melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi di Indonesia. Dengan metode wawancara tatap muka, survei mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen. Survei sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.

Baca juga: Potensi Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar Diungkap Golkar, Tinggalkan Prabowo Sambut Koalisi Baru?

Prabowo dan Anies Tertinggal Jauh

Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, mengatakan, jika sudah sampai tahap bertemu Megawati, artinya orang itu serius dipertimbangkan menjadi pendamping Ganjar.

Secara keseluruhan, dari mulai sisi politik hingga kelebihan dan kekurangan di berbagai bidang mesti sudah diteliti.

Terlebih menurut Adi, PDIP adalah partai yang kuat secara ideologi dan mazhab politik.

Tokoh yang akan diajak bergabung ke dalam kubunya pasti memiliki banyak kesamaan.

"Saya kira memang kode keras dan tidak gampang bicara dengan Mbak Mega, berdialog dengan hati ke hati soal kepentingan poltik, apalagi terkait pilpres. Tentu Ridwan kamil tentu Mahfud MD sudah melalui screening cukup panjang."

"Di mana portofolio politik mereka sudah di-tracking, tentu tentang kelebihan, kekurangan dan potensi mereka."

"Oleh karena itu sudah pada tahap bertemu dengan Mbak Mega, saya kira ini satu kakinya sudah ada di dalam kemungkinan dia terpilih sebagai pendampingnya Ganjar Pranowo entah itu Ridwan Kamil atau Mahfud MD," ujar Adi di Kompas Petang, Selasa (12/9/2023).

Adi pun mengungkapkan kelebihan Ridwan Kamil yang merupakan mantan Gubernur Jawa Barat itu.

"Ridwan Kamil juga memiliki kelebihan salah satunya tentu diharapkan mampu mengkonsolidasikan politik di Jawa Barat yang sleama ini misalnya Pak Ganjar Pranowo belum terlampau muncul secara signifikan," ujar Adi.

Di sisi lain, Mahfud MD memiliki kelebihan di Jawa Timur, kampung halamannya.

Mantan Ketua MK itu juga dianggap bagian yang kafah dari NU sekaligus Gusdurian.

"Mahfud itu kuat di kalangan NU. Apapun judulnya, Mahfud ini kan merupakan representasi politik dari kalangan Gus Dur," ucap Adi Prayitno.

"Kalau Mahfud yang dipilih maka PBNU yang sekarang Gus Yahya (Ketua Umum PBNU) dan barisan Gusdurian itu akan solid dan terkonfirmasi," imbuh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.

Jika duet Ganjar-Mahfud terwujud, berpadu dengan besarnya elektabilitas PDIP di kalangan NU, maka pasangan Anies-Cak Imin dan kubu Prabowo bisa tertinggal jauh alias wassalam.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Duet Ganjar-Mahfud Bisa Sedot Suara NU dan Gusdurian, Anies-Imin dan Prabowo di Jatim Bisa Wassalam

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved