Adu Kerbau Tradisi Mamasa Saat Tokoh Besar Meninggal Dunia Seperti Obednego Depparinding

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Mengenal tradisi mappasitanduk tedong digelar di rumah duka almarhum Obednego Depparinding.

Mappasitanduk tedong atau tradisi adu kerbau ini disaksikan warga Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Mamasa, Rabu (13/9/2023).

Mappasitanduk tedong sebagai salah satu tradisi digelar jika ada tokoh besar di Kabupaten Mamasa yang meninggal dunia. 

Seperti tokoh Mamasa almarhum Obednego Depparinding, juga merupakan mantan bupati Mamasa. 

Prosesi upacara kematian (ritual adat) alm Obednego Depparinding, merupakan proses tertinggi yang disebut Diallun.

Karena itu, adu kerbau (mappasitanduk) juga dilakukan di prosesi upacara kematian mantan bupati kedua Mamasa tersebut.

Sejumlah kerbau diadu dan disaksikan masyarakat Desa Tondok Bakaru.

Adu kerbau sebagai tahapan pebabasan yang artinya pemotongan kerbau dalam jumlah banyak.

Namun sebelum dilaksanakan acara pemotongan kerbau (Pebabasan) terlebih dulu adu kerbau dilakukan proses mappasitanduk kerbau.

Pantaun Jurnalis Tribun-Sulbar.com di lokasi adu kerbau, nampak ratusan masyarakat menyaksikan proses mappasitanduk tedong.

"Tidak sembarang yang meninggal ada acara mappasitanduk, hanya orang-orang tertentu," ungkap ketua panitia David, saat dikonfimasi di rumah duka alm Obednego Depparinding.

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Hamsah Sabir