Citizen Reporter
KISAH Aidil Bocah Penjual Rempeyek di Mamuju, Hasil Tabungan untuk Bangun Rumah
Idil - sapaan akrabnya mengaku tidak pernah bertemu dengan bapaknya, karena kedua orangtua telah berpisah saat dia masih dalam kandungan.
CITIZEN REPORTER
Aldy, Mahasiswa Universitas Muslim Indoensia
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - "Pak beli pak, rempeyek," ujar seorang bocah berkulit sawo matang kepada penulis di pelataran Anjungan Pantai Manakarra Mamuju, Jumat (25/8/2023) malam.
Bocah itu bernama Aidil (9).
Sehari-hari dia berkeliling di sekitar Anjungan Pantai Manakarra untuk menjual rempeyek.
Rempeyek atau peyek, adalah sejenis kerupuk atau makanan pelengkap dengan bahan pengisi khas kacang tanah.
Aidil mengaku berjualan rempeyek untuk menyambung hidup.
Asalnya dari Desa Bambu, Kecamatan Mamuju.
Anak keempat dari enam bersaudara.
Idil - sapaan akrabnya mengaku tidak pernah bertemu dengan bapaknya, karena kedua orangtua telah berpisah saat dia masih dalam kandungan.
Dia bercerita tinggal bersama dengan ibuya saat masih mengenyam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sebelum ditinggal ibunya yang merantau ke Ambon.
Selanjutnya dia tinggal bersama dengan nenek, dan kedua adik tirinya.
Sempat, dia bersekolah di SDN Batupannu, namun putus di tengah jalan hanya sampai dengan kelas empat saja.
"Berhenti karena tidak ada biaya (sekolah)," ujarnya
Kini Idil tinggal dengan seorang perempuan di kota Mamuju yang dipanggilnya mama bos, setelah neneknya meninggal dunia dua tahun lalu.
Selama bekerja dengan perempuan itu, Aidil mengaku digaji Rp800 ribu per bulan.
Gajinya itu kemudian dia tabung, dan hasilnya dibangun rumah di kampung halamannya.
Rumah itu ditempati ibunya yang datang saat neneknya wafat.
"Saya sudah bangun rumah di kampungku di Desa Bambu," ia menambahkan.
Meski demikian Idil sangat jarang pulang ke rumahnya.
"Nanti pulang kalau mama ku datang jemput," katanya lagi.
Idil mengaku, dia masih sangat menikmati pekerjaannya menjual keripik rempeyek mulai pukul lima sore hingga pukul sepuluh malam. (*)
Guru Besar GUNDAR Pimpin Departemen Cendekiawan KKSS 2025–2030 |
![]() |
---|
Sinergitas Inisiasimuda dan PT Letawa, Kolaborasi Nyata dari Desa untuk Lingkungan |
![]() |
---|
IMM Majene Sampaikan 6 Tuntutan kepada Menteri Prof Brian Termasuk Perbaikan Jalan Kampus Unsulbar |
![]() |
---|
Potret Derita Warga Lalampanua Akibat Tambang Galian C di Banua Adolang Majene |
![]() |
---|
Eratkan Silaturahmi Antar Warga, Mahasiswa KKN Unasman Buat Kejuaraan Redi Papan Selama 10 Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.