Kebakaran Ponpes Al Wasilah Lemo

Tim Labfor Polda Sulsel Turun Tangan Usut Kebakaran 8 Santri Ponpes Al Wasilah Polman

Tim Labfor Polda Sulsel mendatangi Rumah Sakit Hajja Andi Depu Polman, Selasa (15/8/2023). Lalu menuju lokasi kejadian.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
Tim Labfor Polda Sulsel saat melakukan pemeriksaan di ruang BLKK Ponpes Al Wasilah Desa Kuajang, Kecamatan Binuang, Polman, Selasa (15/8/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) turun tangan selidiki pemicu kebakaran di ruangan balai pelatihan kerja khusus (BLKK) Ponpes Al Wasilah, Polewali Mandar (Polman).

Kebakaran tersebut menyebabkan delapan santri ikut terbakar.

Dua antaranya meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RS Hajja Andi Depu, Polewali Mandar .

Tim Labfor Polda Sulsel mendatangi Rumah Sakit Hajja Andi Depu Polman, Selasa (15/8/2023).

Mereka didampingi langsung oleh Kasatreskrim Polres Polman, Iptu Bagus Wardana.

Polisi meminta keterangan kepada beberapa santri yang mendapat perawatan dan pihak keluarga santri.

Tak selang beberapa saat, Tim Labfor Polda Sulsel bergeser menuju tempat kejadian perkara (TKP).

Mereka nampak memasuki ruang BLKK Ponpes Al Wasilah Polman, Desa Kuajang, Binuang, sembari menurunkan alat pendeteksi.

Polisi menduga pemicu kebakaran akibat ledakan bahan kimia berupa cairan thinner dalam kaleng.

Sejumlah kaleng thinner dan kaleng cat serta beberapa benda lainnya diamankan tim Labfor.

"Ini sudah dua hari tim Labfor Polda Sulsel bersama anggota lainnya melakukan penyelidikan," ungkap Kasatreskrim Polres Polman, Iptu Bagus Wardana saat ditemui di lokasi.

Ia mengatakan sejumlah benda yang ikut terbakar termasuk baju bekas pelajar diamankan.

Guna pemeriksaan mendalam untuk mengetahui penyebab pasti pemicu kebakaran tersebut.

Pihaknya belum dapat memastikan adanya kelalaian dalam insiden yang menelan korban jiwa ini.

Sementara, lanjut Iptu Bagus, sejumlah saksi telah dimintai keterangan termasuk penanggung jawab BLKK.

"Sejumlah santri dan pihak keluarga juga kita minta keterangan waktu di rumah sakit tadi," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Dua dari delapan santri Ponpes Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar (Polman) yang mengalami luka bakar meninggal dunia di RS Hajja Andi Depu Polman, pada Senin (14/8/2023) kemarin.

Santri atas nama Resky (19), warga Desa Bajoe, Kecamatan Binuang meniggal pada pukul 09.00 Wita.

Sementara Amri (19) warga Desa Sali-Sali, Kecamatan Lembang, Pinrang, meniggal pada pukul 18.30 Wita, malam.

Kedua santri ini sempat mendapat perawatan intensif selama dua hari di ruang ICU.

Setelah menderita luka bakar akibat ledakan dari cairan kimia berupa tinner di raung balai latihan kerja pada Sabtu (12/9/2023) lalu.

Kini enam pelajar lainnya masih mendapatkan perawatan intensif dan saat ini masih terbaring lemah.

"Iya sudah meniggal dunia dua orang, memang dia mengalami luka bakar cukup serius," ujar salah satu guru agama Ponpes Al Wasilah Lemo, ustas Zul kepada wartawan, Selasa (15/8/2023)

Ia mengatakan pihak sekolah menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga korban.

Hari ini, korban kedua rencananya akan dikebumikan di Desa Sali-Sali, Kecamatan Lembang, Pinrang.

Para guru dan pihak sekolah, kata ustadz Zul berangkat menuju rumah duka hari ini.

Sementara korban pertama yang meniggal dunia, telah dikebumikan pada Senin (14/8/2023) siang.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved