Transimgran Mamuju Tengah

Bulog Mamuju Sebut Beras Transmigran Mateng Berkutu Urusan Dinas Terkait

Bulog Mamuju hanya sekedar mengeluarkan beras dari gudang, tidak sampai ke lokasi pendistribusian.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Syamsul Bachri
Beras berkutu dan rusak di Transmigrasi, Dusun Saluandeang, Desa Batu Parigi, Kecamatan Tobadak, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Sulbar) 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pengadaan jaminan hidup (jadup) berupa beras untuk warga transmigrasi di Saluandeang, Desa Batu Parigi, Kecamatan Tobadak, Mamuju Tengah yang diduga berkutu dan rusak itu berasal dari Badan Urusan Logistik (Bulog) Mamuju.

Diketahui, beras tak layak konsumsi itu ditemukan Ketua HMI Cabang Mamuju Masbur saat dirinya berkunjung di daerah transmigrasi.

"Bantuan beras yang diberikan kepada warga transmigrasi sudah berulat dan berkutu, banyak lagi bukti sembako yang tidak layak konsumsi," kata Masbur saat ditemui Tribun-Sulbar.com, pada Rabu (18/7/2023) kemarin.

Hal itu mendapat tanggapan dari Fungsional Jaminan Hidup (Jadup) Dinas Transmigrasi Provinsi Sulbar Nur lina.Lina mengatakan beras itu diambil dari Bulog Mamuju dan semua beras sudah diperiksa sebelum didrop ke lokasi.

"Beras itu kita ambil dari Bulog Mamuju dan tidak ada itu beras yang tua yang kita ambil dari Bulog," ungkap Nur Lina kepada Tribun-Sulbar.com, via telepon, Kamis (20/7/2023).

Nur berdalih, kasus dugaan beras berkutu itu, pihaknya sudah mengkonfirmasi ke petugas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) terkait kebenaran beras berkutu.

Ternyata kata dia, beras itu sudah lama di gudang dan lambat diambil oleh penerima.

"Dari informasi penjaga gudang beras, katanya penerimanya yang lambat mengambil berasnya dari gudang,"bebernya.

Lina mengaku, beras didrop itu setiap dua bulan dan tidak ada di atas dua bulan, sementara beras yang diambil oleh penerima itu sudah lewat masa pembagiannya.

"Ada warga transmigrasi tidak tinggal di lokasi, dia (warga) hanya datang untuk ambil jaminan hidupnya, sedangkan pembagian jadupnya sudah lewat," katanya.

Dia menambahkan, anggaran pembelian beras jadup dari kementerian itu langsung ke Badan Urusan Logistik (Bulog) Mamuju.

Terpisah Asisten Maneger Suplai Chain dan Pelayanan Publik Bulog Cabang Mamuju Edi mengaku, penyuplaian beras ke daerah Transmigrasi di Mamuju Tengah itu merupakan beras dari Bulog Mamuju.

"Bulan lalu kami melayani permintaan transmigrasi untuk permintaan pengeluaran beras. Tapi kami hanya keluarkan dari pintu gudang," kata Edi.

Edi mengatakan, pendistribusian beras ke lokasi transmigarsi itu sudah dari pihak dinas, sudah bukan tanggungjawan Bulog.

Bulog Mamuju hanya sekedar mengeluarkan beras dari gudang, tidak sampai ke lokasi pendistribusian.

"Itupun sebelum dikeluarkan itu beras kami mengecek sama-sama dengan Dinas Transmigrasi Sulbar," ujar dia.

Permintaan beras dari Dinas Transmigrasi itu sudah lama sekitar 50 hari yang lalu.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Abd Rahman

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved