Pilpres 2024
Ganjar Pranowo dan Status Sebagai Petugas Partai PDIP di Pilpres 2024
Sejatinya petugas partai adalah identitas seorang kader partai untuk menjelaskan core perjuangan politiknya.
Pun dalam upaya melahirkan massa yang ideologis, sebuah partai terlebih dahulu harus memiliki kader yang ideologis yang bertindak atas azas perjuangan partai. Melalui pemahaman yang kuat terhadap party-ID tersebut, Megawati berharap PDI Perjuangan sebagai partai pelopor harus bisa merangsang kemauan massa dari onbewust (belum sadar) menjadi kemauan massa yang bewust (sadar).
Pembenahan internal melalui pola kaderisasi dan kerja-kerja partai di dalam masyarakat menjadi pintu pembukanya. Kewenangan yang kuat Megawati sebagai ketua umum PDI Perjuangan menjadi jalan perjuangannya.
Demokrasi terpimpin warisan Bung Karno menjadi pijakan utama Megawati dalam mewujudkan massa yang ideologis melalui diksi petugas partai. Diksi petugas partai yang membangun loyalitas para kader terhadap insititusi PDI Perjuangan.
Dampaknya dalam satu dekade terakhir, PDI Perjuangan berhasil mencetak kader-kader populer di daerah. Mulai dari: Joko Widodo (Gubernur DKI Jakarta 2012-2014), Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng 2013-2023), Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya 2010-2020), Teras Narang (Gubernur Kalteng 2005-2015), I Wayan Koster (Gubernur Bali 2018-2023), Cornelis (Gubernur Kalbar 2008-2018), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi 2016-2021) dan masih banyak nama populer lainnya.
Lahirnya para tokoh daerah yang populer dalam perpolitikan nasional tidak lepas dari strategi internal partai pasca-Megawati kalah di Pilpres 2009 dan PDI perjuangan menempati urutan ketiga Pileg 2009.
Penguatan terhadap identitas kepartaian (party-ID) dengan fokus penguasaan teritorial melalui memenangkan Pilkada menjadi strategi utama internal PDI Perjuangan pasca-Kongres di Bali tahun 2010.
Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa PDI Perjuangan secara institusi mendorong agar sistem pemilu di Indonesia dilaksanakan dengan proporsional tertutup yang nama caleg ditentukan oleh partai.
PDI Perjuangan ingin fanatisme terhadap individu atau transaksi vote buying di pemilu bisa dihilangkan dalam upaya meminimalkan imbal jasa terhadap pemilih melalui nepotisme jabatan dan korupsi oknum politisi pascadirinya menduduki jabatan publik.
Asumsinya semakin rendah tingkat loyalitas pemilih terhadap partai pilihannya maka semakin rendah pula pemilih bertindak dan berkorban untuk partai tersebut. Sebaliknya semakin tinggi tingkat loyalitas pemilih terhadap sebuah partai maka semakin tinggi pula tingkat voluntarisme pemilih terhadap partai tersebut.
Penguatan party-ID jelas adalah tujuan Megawati dalam mewujudkan demokrasi yang lebih sehat di Indonesia. Terminologi petugas partai yang kerap diucapkannya menegaskan posisi kader PDI Perjuangan menjadi trigger penting menghilangkan politik transaksional dan pragmatis politik dalam sistem kepartaian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul https://nasional.kompas.com/read/2023/04/28/05450001/megawati-petugas-partai-dan-penguatan-party-id-
Mantap Pisah dari Andi Sukri di Pilkada 2024, Arismunandar Kembali Daftar Balon Bupati Majene di PPP |
![]() |
---|
157 Pendaftar PPK Pilkada 2024 di Majene Ikuti Tes CAT, KPU Hanya Akan Terima 40 |
![]() |
---|
Kasih Nasehat Soal Menteri Kabinet, Luhut Cari Perhatian Prabowo Gibran? |
![]() |
---|
Jusuf Kalla Minta Prabowo Gibran Mundur dari Jabatan Menhan dan Wali Kota Solo |
![]() |
---|
Terima Kenyataan Prabowo Gibran Menang, JK Akui Capek Bahas Politik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.