Sampah Polman

Aktivis Lingkungan Nilai Pemkab Polman Tidak Serius Atasi Masalah Sampah

Ardiansyah mengatakan irigasi yang dilalui sampah tersebut imbas ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Fahrun Ramli
Warga Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar menunjukkan irigasi dipenuhi sampah 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN- Aktivis lingkungan Putra Ardiansyah menilai Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) kurang serius atasi masalah sampah.

Hal itu ia sampaikan usai viral nya video irigasi persawahan di Kecamatan Wonomulyo dilalui sampah.

Ardiansyah mengatakan irigasi yang dilalui sampah tersebut imbas ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.

Dampaknya terhadap lingkungan, kata Ardiansyah dapat mencemari rantai makanan terkecil di lautan.

"Persoalan sampah ini memang menjadi bom waktu, yang tiba-tiba dapat meledak," ujar Ardiansyah saat dihubungi via telepon, Jumat (7/4/2023).

Ia mengatakan pemerintah dalam hal ini kurang bekerja secara maksimal mengatasi masalah sampah.

Dua tahun berlalu sejak TPA Paku ditutup, namun belum dapat terselesaikan.

Pemerintah daerah, kata dia kurang serius dalam mencarikan solusi yang lebih ramah lingkungan.

"Andai pemerintah serius, harusnya berani menggelontorkan dana yang lebih besar, atau bahkan harus refocusing anggaran," ujarnya.

Dijelaskan harusnya pemerintah daerah menambah anggaran untuk penanganan sampah.

Seperti memperbanyak alat berat atau alat pengelolaan sampah agar tidak terjadi penumpukan sampah.

"Kerja-kerja pemerintah kurang maksimal, lantaran tidak didukung fasilitas, seperti di TPA harus ada perataan," katanya lagi.

Sementara dampak terhadap lingkungan, juga cukup berbahaya.

Seperti sampah plastik yang dibakar warga, dapat menjadi mikro plastik, atau pecahan kecil.

Sisa sampah yang dibakar, menjadi mikro plastik dapat masuk ke rantai makanan ikan-ikan kecil.

"Ikan-ikan kecil yang memakan mikro plastik, rantai makannya bisa sampai di tubuh kita lewat air minum," ujar Fonder Laut Biru ini.

Alumni SMK 1 Polewali ini, meminta masyarakat untuk terlibat langsung mengatasi darurat sampah.

Seperti dapat mengurangi sampah dengan cara dipilah antara sampah plastik dan sampah basah.

Selain itu, masyarakat juga harus sadar akan lingkungan sekitar, menjaga dan merawat irigasi sawah.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved