Human Interest Story

KISAH Mualaf Gadis Kalumpang Mamuju Hingga Mendapat Hidayah dan Putuskan Memeluk Islam

Aliyah juga diberi ridho oleh orangtua kandungnya untuk memeluk agama Islam.

Penulis: Zuhaji | Editor: Ilham Mulyawan
ist
Meli alias Sitti Aliyah (16) saat mengucapkan kalimat Syahadat dibimbing Wakil Ketua Baznas, Amran HB 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Beragama bagian dari hak setiap orang, hak yang dijamin oleh konstitusi.

Perpindahan agama seseorang ke agama lain juga merupakan hak asasi manusia.

Sesuai UUD 45 Pasal 28E. Pada ayat (1) dinyatakan bahwa setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.

Dan ayat (2) setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

Meli alias Sitti Aliyah bersama Wakil Ketua Baznas, Amran HB memegang Piagam Syahadat
Meli alias Sitti Aliyah bersama Wakil Ketua Baznas, Amran HB memegang Piagam Syahadat

Meli (16) dulu adalah namanya, namun kini dia sudah berpindah keyakinan, dengan memeluk agama Islam dan berganti nama juga menjadi Sitti Aliyah.

Sitti Aliyah mengucapkan dua kalimat syahadat di Kantor Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sulawesi Barat (Sulbar) pada Senin (27/3/2023), bertepatan 5 Ramadhan 1444 hijriah, pukul 11.29 WITA.

Ada sebuah pengalaman spiritual yang ia alami, hingga akhirnya membulatkan tekadnya menjadi seorang muslimah.

Sitti Aliyah mengaku awalnya tidak mudah, untuk menjadi seorang mualaf.

Aliyah menceritakan, dirinya besar di lingkungan keluarga Nasrani, tepatnya di Desa Bosokan, Kecamatan Kalumpang, Mamuju, Sulbar.

Dari sana, dia mengikuti Andi Indah, ibu angkatnya berjualan di pasar hingga pindah ke Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Tambi.

"Sebelum pindah, saya ingat pergi ke gereja hanya dua kali," ujar Aliyah.

Waktu demi waktu berlalu, hingga akhirnya hatinya terketuk.

"Selama dua tahun saya ikut orangtua angkat ibu Andi Indah, selama itu juga sama mantapkan diri hingga berani mengambil keputusan masuk Islam," ungkapnya kepada Tribun-Sulbar.com, Selasa (28/3/2023).

Dalam hatinya dia merasa saya sudah mencintai Islam dan Allah sebelum akhirnya mantap pindah agama.

Bahkan tanpa paksaan, Aliyah mulai mengenakan jilbab saat ia masih memeluk agama pertamanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved