Rakernas LPTNU
Rakernas LPTNU, Ini Tiga Pesan Kunci Memajukan Pendidikan dari Wapres dan Sejumlah Tokoh yang Hadir
Rakernas dihadiri 1.000 pimpinan, guru besar, dan civitas akademika NU se-Indonesia.
Mereka sudah puluhan tahun berpengalaman di dunia pendidikan tinggi, serta memiliki peringkat penelitian (h-index) yang unggul.
Orang-orang ini bisa diundang pulang ke Indonesia atau pulang ke Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama, setidaknya setelah pensiun. Karena di luar negeri pada umumnya dosen sudah pensiun di usia 56 tahun.
Sedangkan di Indonesia, usia pensiun dosen PNS di rentang 60 sampai 70 tahun.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf juga menyatakan bahwa banyaknya santri, diaspora, dan lembaga-lembaga pendidikan tinggi di bawah naungan NU perlu dipersatukan menjadi satu sistem dalam membangun kekuatan bersama sehingga dapat mencapai sasaran-sasaran yang diharapkan.
“Bagaimana mengkonsolidasikan lembaga-lembaga yang ada itu menjadi satu sistem sehingga bisa bergulat sebagai kekuatan bersama, dalam mencapai sasaran-sasaran yang lebih strategis,” tegas Gus Yahya.
3. Kuasai dan Manfaatkan Kemampuan Digital
Lebih dari 400.000 mahasiswa di 2.700 kampus se-Indonesia telah mengikuti Program Kampus Merdeka yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan.
Banyak diantaranya merupakan santri NU maupun mahasiswa dari Perguruan Tinggi NU, misalnya Universitas NU Surabaya dan Universitas NU Yogyakarta.
Melalui Kampus Merdeka, mereka belajar banyak hal terkait teknologi digital di perusahaan terkemuka hingga startup unicorn.
Hal ini diungkapkan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim di Rakernas LPTNU.
Dampaknya, para santri peserta Kampus Merdeka secara rata-rata memiliki penghasilan yang lebih tinggi dibanding alumni yang tidak mengikuti program Kampus Merdeka.
Waktu tunggu untuk mencari kerjanya setelah lulus pun lebih cepat.
Pemanfaatan teknologi juga harapannya dikuasai dan dimanfaatkan untuk mengelola administrasi kampus NU.
Hal ini diungkapkan Imas Maesaroh PhD, Kepala TIPD UIN Sunan Ampel Surabaya (2018-2022) sekaligus Peneliti SEVIMA Platform, di Pameran Rakernas.
"Ada berbagai tantangan Pendidikan Tinggi yang kita hadapi seperti meraih akreditasi himgga mencari mahasiswa baru. Teknologi bisa menyelesaikan masalah ini. Disebutkan dalam QS Ar-Rahman Ayat 33, inis tata'tum an tanfuzuu min aqtaaris samaawaati wal ardi fanfuzuu (jika kamu sanggup melintasi penjuru langit dan bumi, maka tembuslah). Sudah saatnya kita memanfaatkan teknologi, untuk menembus langit di abad kedua NU!," pungkas Imas.(*)
26 Siswa Keracunan Makanan MBG di Tapalang Status KLB, Pemprov Sulbar Turunkan Tim Investigasi |
![]() |
---|
Lirik Lagu Mandar Matanggalma Monge Ate |
![]() |
---|
Penyusunan Produk Hukum Daerah Harus Memiliki Peran Dalam Pembangunan Daerah |
![]() |
---|
Kades Salukayu Mamuju Tegaskan Sudah Selesaikan Kerugian Negara Berdasarkan LHP Inspektorat 2024 |
![]() |
---|
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir di Mamuju dan Mamasa Kamis 26 September 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.