Kebakaran Mamuju

Korban Kebakaran di Karema Mamuju: Tiba-tiba Banyak Asap Ada Suara Orang Berteriak

Api yang belum diketahui asalnya dengan cepat membakar rumah warga yang berada di kawasan cukup padat tersebut.

Penulis: Zuhaji | Editor: Munawwarah Ahmad
Tangkap layar
Kebakaran di Jl Diponegoro, Kelurahan Karema, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), tepat di belakang salah satu supermarket, diamuk si jago merah, Minggu (19/2/2023) dini hari. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kebakaran di Jl Diponegoro, Kelurahan Karema, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), mengakibatkan rumah di sekitar terdampak.

Pemilik percetakan, Nurhayadi menceritakan kepanikannya melihat rumah yang berdempetan dengan kediaman sekaligus tempatnya membuka usaha diamuk si jago merah.

"Kami semua tidur, tiba-tiba banyak asap ada suara orang berteriakan," ujarnya saat ditemui Tribun-Sulbar.com, di lokasi kejadian, Minggu (19/2/2023).

Diisi rumahnya ikut berlarian menyelamatkan harta benda berharga, begitupun dengan material perceraian.

Kata dia, beruntung keluarga selamat dari bahaya dan tidak ada kerugian besar yang dialami.

Namun, kompresor AC dan tembuk rumah bagian luar hangus termakan api.

"Kerugian materil tidak terlalu signifikan, tetapi secara psikologi kami sekeluarga tergantung," singkatnya.

Sebelumnya, Dua rumah warga Jl Diponegoro, Kelurahan Karema, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), tepat di belakang salah satu supermarket, diamuk si jago merah, Minggu (19/2/2023) dini hari.

Api yang belum diketahui asalnya dengan cepat membakar rumah warga yang berada di kawasan cukup padat tersebut.

Meski begitu, warga menduga api pertama kali muncul dari ruko jasa jual beli motor bekas yang juga ikut terbakar.

"Kami di rumah sudah tidur, tiba-tiba tercium bau asap setelah di cek sekeliling tidak ada, begitu buka wc api langsung masuk dari ventilasi asap sudah mengepul," ujar karyawan pangkas rambut, Yusto Nawowi di lokasi kejadian, Minggu (19/2/2023).

Dia dan salah satu teman lainnya bergegas meninggalkan rumah itu tanpa membawa apapun selain baju yang melekat di badan.

Sepengetahuannya, showroom motor yang berada tepat bersebelahan dengan tempatnya tinggal dan mencari rezeki itu sudah tidak beroperasi selama tiga bulan lamanya. 

Sementara itu, pemilik pangkas rambut Abdul Rohman menaksirkan jumlah kerugian yang dialaminya mencapai Rp 50 juta.

"Tidak ada harta benda yang bisa saya selamatkan, hanya sarung dan baju yang saya pakai ini," singkatnya. (*)

Laporan Wartawan Tribunsulbar.com Zuhaji

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved