OPINI

Menakar Tingkat Kesetaraan Gender di Sulawesi Barat

Dari sudut pandang itulah sehingga perlu dibangun kesetaraan laki-laki dan perempuan yang lebih dikenal dengan pembangunan gender.

Editor: Ilham Mulyawan
dok pribadi
M. La'bi, S.Si., M.M. Statistisi Madya di BPS Provinsi Sulawesi Barat 

M. La'bi
Statistisi Madya di BPS Provinsi Sulawesi Barat

TRIBUN-SULBAR.COM - Banyak konsep tentang gender. Namun, semuanya merujuk pada pengertian yang sama mengenai adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

Perbedaan yang dimaksud adalah peran antara laki-laki dan perempuan dipandang berbeda secara adat istiadat dalam kehidupan bermasyarakat.

Dari sudut pandang itulah sehingga perlu dibangun kesetaraan laki-laki dan perempuan yang lebih dikenal dengan pembangunan gender.

Keberhasilannya diukur melalui Indeks Pembangunan Gender (IPG).

IPG merupakan turunan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Lebih jelasnya, IPG adalah indeks antara capaian IPM laki-laki dan IPM perempuan.

Penghitungan IPG mengacu pada metodologi yang digunakan oleh UNDP dalam menghitung Gender Development Index (GDI) dan Human Development Indeks (HDI) sejak tahun 2010.

IPG bernilai antara 1-100. Kriterianya, semakin mendekati angka 100, IPG semakin baik karena menunjukkan kesetaraan antara peria dan wanita hampir sama. Namun, IPG yang tinggi belum berarti bahwa IPM suatu daerah sudah dikategorikan tinggi karena bisa saja IPM perempuan dan IPM laki-laki sama-sama rendah.

Sebagai fakta, capaian IPG di Sulawesi Barat sebesar 89,57 pada tahun 2021. IPG tersebut, cukup tinggi, berbeda tipis dengan IPG nasional 91,27, dan berada pada peringkat 23 dari 34 provinsi. Padahal kita ketahui bahwa peringkat IPM Sulbar pada tahun yang sama berada pada urutan ke 32 dari 34 provinsi di Indonesia.

Dari fakta IPG Sulawesi Barat di atas, tampak konsisten meningkat setiap tahun dengan rata-rata peningkatan 0,90 persen per tahun sejak 2011. Hal ini menunjukkan bahwa ada percepatan peningkatan IPM perempuan.

Komponen Penyusun

Capaian IPG Sulbar sebesar 89,27 di atas, terdiri atas capaian IPM laki-laki sebesar 70,40 dan IPM perempuan sebesar 63,03 pada tahun 2021.

IPM laki-laki tumbuh 0,86 persen per tahun sejak 2011 lebih rendah dari pertumbuhan IPM perempuan yang tumbuh sebesar 1,07 persen per tahun.

Sebagaimana IPM secara umum, IPM perempuan dan IPM laki-laki juga terdiri atas dimensi kesehatan, pendidikan, serta standar hidup layak.

Dimensi standar hidup layak diwakili oleh Pengeluaran per Kapita yang disesuaikan. Dimensi pendidikan diwakili oleh Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Kemudian untuk dimensi kesehatan diwakili oleh Umur Harapan Hidup (UHH).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Pahlawanku Teladanku

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved