Opini
Tantangan Berat Menuju Indonesia Emas 2045, Stunting Masih Mengintai!
Jika dibandingkan dengan seluruh provinsi di Indonesia, IKPS Sulawesi Barat berada pada urutan ke-16 dari 34 provinsi di Indonesia.
Menurut Kementerian Kesehatan, ASI eksklusif didefinisikan sebagai pemberian ASI tanpa suplementasi makanan maupun minuman lain kecuali obat.
Setelah 6 bulan, pemberian ASI perlu diimbangi dengan pemberian MP ASI (makanan pendamping ASI).
ASI eksklusif adalah sumber asupan nutrisi yang sangat penting bagi bayi.
Perkembangan otak dan fisik pada bayi secara baik dan optimal akan mencegah terjadinya prevalensi stunting secara tidak langsung.
Berdasarkan pendataan Survei Sosial Ekonomi (Susenas) Maret 2021 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), persentase pemberian ASI ekslusif bayi usia kurang dari enam bulan sebesar 74,75 persen, meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya 71,45 persen.
Peningkatan persentase pemberian ASI eksklusif ini menunjukkan bahwa sosialisasi pentingnya ASI Eksklusif membuahkan hasil.
Namun, jika kita lihat rata-rata pemberian ASI pada bayi pada tahun 2021 menunjukan penurunan.
Hasil pendataan Susenas Maret 2021 menyebutkan bahwa rata-rata pemberian ASI pada bayi usia 0- 23 bulan pada tahun 2021 selama 9,94 bulan (9-10 bulan), turun jika dibandingkan 10,07 bulan (10-11 bulan).
Kondisi ini menunjukan bahwa pemahaman pentingnya ASI bagi 1000 kehidupan pertama anak belum merata di seluruh masyarakat.
Jangan-jangan, banyak masyakat hanya mementingkan ASI sampai usia bayi enam bulan saja, setelah itu berhenti.
Pemerintah dengan dibantu eleman masyarakat lainnya perlu menggalakkan sosialisasi pentingnya ASI, bukan hanya cukup pada 6 bulan pertama saja, namun juga disempurnakan sampai bayi usia dua tahun.
Sosialisasi dan edukasi ini dapat dilakukan di posyandu ataupun lewat media-media yang lain.
Dengan adanya sosialisasi dan edukasi pentingnya ASI bagi bayi, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar dan mengupayakan pemberian ASI kepada bayinya.
Penggunaan media sosial yang saat ini telah menyentuh mayoritas masyarakat di era digital ini dapat menjadi salah satu alternatif.
Semoga dengan terpenuhinya kebutuhan anak terbadap ASI, angka prevalensi stunting di Sulawesi Barat dapat lebih cepat berkurang.(*)