Abrasi di Balabalakang

Abrasi di Balabalakang, Komisi II DPRD Mamuju: Kami Hanya Menyampaikan, Anggaran Itu di Pemerintah

Namun, kata dia untuk perbaikan tanggul penahan ombak itu pasti membutuhkan anggaran besar dan juga pemerintah sudah mengetahui kondisi disana

Penulis: Abd Rahman | Editor: Ilham Mulyawan
ist
Kondisi rumah warga di Kepualauan Balabalakang yang rusak akibat abrasi 


TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Sekretaris Komisi II DPRD Mamuju, Sugianto menanggapi soal abrasi dan banjir rob di Kepulauan Balakbalakang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Politisi Partai Gerindra itu mengatakan, kejadian banjir rob dan abrasai pantai sudah hampir setiap tahun itu terjadi.

Bahkan, ia selaku perwakilan dari Balabalakang sudah beberapa kali menyampaikan ke pemerintah untuk penanganan tanggul pulau tersebut.

Baca juga: Warga Terdampak Abrasi di Pulau Balabalakang Butuh Bantuan, Tak Bisa Melaut karena Cuaca Buruk

Baca juga: Abrasi Merusak 15 Rumah Warga di Kepulauan Balabalakang, Kades: Lebih Parah Tahun Ini

"Banjir rob dan abrasi sudah tiap tahun terjadi dan kami juga sebagai perwakilan sudah menyampaikan beberapa kali pemerintah terkait penanganan, tapi belum ada langkah kongkrit," ungkap Anto saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Selasa (27/12/2022).

Menurutnya, wilayah terparah abrasi tahun ini berada di Pulau Ambo dan tentu ini akan menjadi perhatian serius juga.

Namun, kata dia untuk perbaikan tanggul penahan ombak itu pasti membutuhkan anggaran besar dan juga pemerintah sudah mengetahui kondisi yang ada disana.

"Kalaupun kita fokus kesana, karena kita tahu sendiri kalau aspirasi itu kami hanya menyampaikan dan bujet aspirasi itu ada di pemerintah," ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya akan memberikan bantuan logistik kepada semua wilayah yang terdampak abrasi dan banjir rob.

"Kita tunggu dulu sampai cuaca membaik karena pihak BMKG dan Syhabandar juga melarang untuk menyebarang kesana," ungkapnya.

Diketahui, sebanyak 15 rumah warga rusak akibat hantaman ombak yang menyapu ke pemukiman warga.

Alhasil, abrasi pantai menghantam Desa Balabalakang Timur, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (23/12/2022) kemarin.

Gelombang tinggi di akhir Desember 2022 ini membuat warga desa merasa resah bercampur khawatir karena sudah tidak bisa melaut.

Kepala Desa Balakbalakang Timur Mahmud mengatakan, kejadian abrasi pantai ini sudah terjadi setiap tahun.

"Warga sudah resah karena ada 15 rumah rusak dan mereka tidak bisa melaut untuk mencari nafkah," ungkap Mahmud saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Sabtu, (24/12/2022) lalu.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved