Berita Mamuju

Dihantam Gelombang Enam Meter, Sudah 3 Hari Kapal Angkut Batu Bara dari Samarinda Menepi di Mamuju

Kapal tersebut kini terparkir di dermaga Pelabuhan Mamuju Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Ilham Mulyawan
Abdul Rahman/Tribun-Sulbar.com
Kapal toongkang pengangkut batu bara menepi di dermaga Pelabuhan mamuju karena cuaca buruk 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Sebanyak empat kapal tongkang bermuatan batu bara, terpaksa berteduh di perairan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), karena cuaca buruk dan gelombang tinggi.

Kapal-kapal asal Samarinda tersebut kini terparkir di dermaga Pelabuhan Mamuju Jl Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju.

Selain kapal tongkang, ada pula kapal kargo pemuat barang yang ikut berteduh.

Kepala Kantor Unit Penyelanggara Pelabuhan Kelas 1 Mamuju Fourmansyah mengatakan, kapal-kapal bermuatan batu bara itu berlindung atau berteduh karena cuaca buruk dan gelombang tinggi terjadi sejak beberapa hari terkahir.

"Kapal-kapal yang ada sekarang ini sedang legow jangkar itu mereka sedang berlindung karena cuaca buruk dan gelombang setinggi enam meter," ungkap Forumansyah kepada Tribun-Sulbar.com, Senin (26/12/2022).

Kata dia, kapal-kapal tersebut dari Samarinda, Kalimantan Timur akan menuju ke Pangkep dan Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Mereka berteduh sudah ada tiga hari berada di perairan Mamuju ini.

"Karena perairan Mamuju paling terdekat sehingga meraka mengarah ke dermaga kami untuk berlindung," ucapnya.

Sementara itu Kapten Kapal TG Laong Jesry menceritakan, saat berangkat dari Kota Samarinda gelombang masih tenang.

Namun, pada saat 10 mil mendekati perairan Majene cuaca dan angin kencang hingga gelombang sudah tinggi.

"Gelombang itu dari empat meter sampai enam meter yang terus mengahantam kapal yang dikemudikan," beber Jesry warga asal Mamasa itu.

Diceritakan, kapal yang dikemudikan Jesry itu malah berlari mundur karena hempasan gelombang tinggi itu.

"Kapal sudah tidak maju kedepan, sudah lari mundur karena begitu besarnya ombak hingga terpaksa kita harus ke perarian Mamuju," jelasnya.

Dikatakan, mereka akan melanjutkan perjalanan pada Jumat 30 Desember 2022 mendatang, karena diperkirakan cuaca akan membaik.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved